Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, terus mendorong dan mengupayakan harga karet petani kembali menjadi Rp12 ribu per kilogram antara lain dengan meningkatkan mutu dan kualitas bokar.


Kepala Bidang PSDM Badan Pelaksana Penyuluh (Bapeluh) Kabupaten Banjar Arifin Noor di Banjar, Senin, mengatakan salah satu upaya meningkatkan kualitas karet petani adalah dengan penerapan teknologi tepat guna untuk bokar bersih.

"Selain itu kami juga terus berupaya meningkatkan sumber daya petani karet untuk bisa menghasilkan karet dengan mutu yang bersaing," katanya.

Salah satu upaya tersebut antara lain dengan pelatihan penerapan teknologi tepat guna, khususnya mengenai pengolahan "Brown Crape dan White Crape (ADS)".

Melalui pelatihan tersebut, diharapkan akan dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para petani yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.

Pelatihan tersebut, antara lain diberikan kepada 30 orang petani Desa Batu Balian, Simpang Empat Kabupaten Banjar.

"Kita berharap 30 orang petani yang ikut pelatihan penerapan teknologi tepat guna untuk pertanian/perkebunan tersebut, bisa menularkan ilmu dan ketrampilannya kepada para petani lainnya.

Selain itu, kata dia, para petani tersebut akan diberikan pendampingan dari para penyuluh pertanian untuk membantu berbagai kesulitan yang dihadapi, para petani dalam menerapkan teknologi tersebut.

"Petani yang sudah dilatih, harus mampu menerapkan tandar mutu dan standar prosedur operasional pengolahan "Brown Crape dan White Crape", katanya.

Penyuluh pertanian, Muzakir berharap, dengan teknologi olahan tersebut, dapat meningkatkan harga karet, yang sekarang harga lump/karet berkisar Rp5 ribu sampai Rp6 ribu per kilo gram menjadi Rp12 ribu per kilogram.

Melalui teknologi, bahan olah karet pun lebih bersih saat dikirim ke pabrik karet di Banjarmasin.

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015