Pemerintah Kabupaten Banjar bersama pemangku kepentingan siap mendukung pembangunan Bendungan Riam Kiwa di Desa Paramasan Bawah dan Desa Angkipih yang direncanakan mulai tahun 2022.
"Kami mendukung karena bendungan dibangun untuk mencegah banjir yang sering melanda sejumlah wilayah Kabupaten Banjar dan diharapkan tidak lagi terjadi banjir," ujar Bupati Banjar Saidi Mansyur, Rabu.
Menurut bupati saat menerima kunjungan Tim Balai Wilayah Sungai Kalimantan III, rencama pembangunan Bendungan Riam Kiwa juga membawa dampak sosial bagi masyarakat di sekitarnya.
Dijelaskan, saat ini mempersiapkan dokumen dampak sosial untuk ganti untung masyarakat yang lahannya akan terkena pembebasan lahan dengan memperhitungkan segala potensi milik warga.
"Termasuk lahan dan hutan yang merupakan sumber mata pencaharian warga disana harus diperhitungkan dampaknya agar masyarakat tidak kehilangan pendapatannya termasuk jika harus direlokasi," ungkapnya.
Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan III Fikri Abdurrahman mengatakan, pembangunan masih belum tahap pelaksanan, tetapi masih sekitar perhitungan ganti untung bagi masyarakat terdampak langsung.
"Kami berterima kasih atas bantuan pemerintah daerah, dan persiapan pelaksanaan telah selesai sehingga diharapkan pembangunan bisa berjalan tanpa adanya polemik di kemudian hari," pesan dia.
Diketahui, Bendungan Riam Kiwa bakal menjadi salah satu upaya yang dilakukan pemerintah mereduksi banjir di Kalimantan Selatan sehingga tidak terjadi lagi bencana alam yang bisa merusak segalanya.
Rencana luasan Bendungan Riam Kiwa mencapai 770 hektare dengan target waktu penyelesaian selama empat tahun dan direncanakan sudah selesai kemudian dioperasikan mulai tahun 2025.
Sementara, pertemuan juga dihadiri anggota DPR RI dapil Kalsel 1 Rifky Nizamy Karsayuda, Sekda Banjar H M Hilman, Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ikhwansyah, Kepala Dinas Pertanahan Banjar Rahmat Kartolo, Kadis PUPR Ahmad Solhan dan Tim Balai Wilayah Sungai Kalimantan III.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
"Kami mendukung karena bendungan dibangun untuk mencegah banjir yang sering melanda sejumlah wilayah Kabupaten Banjar dan diharapkan tidak lagi terjadi banjir," ujar Bupati Banjar Saidi Mansyur, Rabu.
Menurut bupati saat menerima kunjungan Tim Balai Wilayah Sungai Kalimantan III, rencama pembangunan Bendungan Riam Kiwa juga membawa dampak sosial bagi masyarakat di sekitarnya.
Dijelaskan, saat ini mempersiapkan dokumen dampak sosial untuk ganti untung masyarakat yang lahannya akan terkena pembebasan lahan dengan memperhitungkan segala potensi milik warga.
"Termasuk lahan dan hutan yang merupakan sumber mata pencaharian warga disana harus diperhitungkan dampaknya agar masyarakat tidak kehilangan pendapatannya termasuk jika harus direlokasi," ungkapnya.
Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan III Fikri Abdurrahman mengatakan, pembangunan masih belum tahap pelaksanan, tetapi masih sekitar perhitungan ganti untung bagi masyarakat terdampak langsung.
"Kami berterima kasih atas bantuan pemerintah daerah, dan persiapan pelaksanaan telah selesai sehingga diharapkan pembangunan bisa berjalan tanpa adanya polemik di kemudian hari," pesan dia.
Diketahui, Bendungan Riam Kiwa bakal menjadi salah satu upaya yang dilakukan pemerintah mereduksi banjir di Kalimantan Selatan sehingga tidak terjadi lagi bencana alam yang bisa merusak segalanya.
Rencana luasan Bendungan Riam Kiwa mencapai 770 hektare dengan target waktu penyelesaian selama empat tahun dan direncanakan sudah selesai kemudian dioperasikan mulai tahun 2025.
Sementara, pertemuan juga dihadiri anggota DPR RI dapil Kalsel 1 Rifky Nizamy Karsayuda, Sekda Banjar H M Hilman, Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ikhwansyah, Kepala Dinas Pertanahan Banjar Rahmat Kartolo, Kadis PUPR Ahmad Solhan dan Tim Balai Wilayah Sungai Kalimantan III.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021