Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Lembaga Bantuan Hukum Saijaan Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, mengucapkan selamat jalan atas meninggalnya pengacara senior Adnan Buyung Nasution yang pantas menyandang sebutan sebagai "pendekar hukum" rakyat Indonesia.

"Mengenal Bang Buyung adalah mengetahui sosok cerdas, berani, jujur, bertanggungjawab dan jiwa yang sangat berempati terhadap sesama, sehingga pantas menyandang julukan pendekar hukum," kata Koordinator Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Saijaan Kotabaru, MN Asikin Ngile, di Kotabaru, Rabu.

Bagi kebanyakan orang Indonesia, mengenal beliau adalah sosok penegak hukum yang tidak kenal lelah menggelorakan keadilan dan kebenaran.

Saat orang lain capek dan frustasi dengan kondisi Hukum di Indonesia yang korup, Bang Buyung selalu tampil di depan dan meneriakkan, "kita tidak boleh berhenti menegakkan hukum dan kita tidak boleh menyerah".

Namun bagi Asikin dan kawan lain komunitas sipil yang konsen dalam melakukan Bantuan Hukum kepada masyarakat, Bang Buyung tidak saja sebagai sosok sebagaimana yang disampaikan di atas.

"Namun beliau bagaikan `dewa` yang membuat kita selalu tegar, tenang dan yakin akan kegiatan bantuan hukum yang dilakukan kepada pencari keadilan khususnya kepada masyarakat yang tidak mampu," ujarnya.

Dalam keseharian, Bang Buyung adalah sosok yang gampang bergaul dan dengan siapa saja. Dari pengalaman ketemu beliau dan dari informasi banyak kawan yang baru pertama ketemu dengan Bang Buyung, beliau tidak megerutkan dahi dan bertanya, "kamu siapa dan di mana kita pernah bertemu".

Walau sebenarnya orang yang ketemu beliau baru bertemu untuk pertama kali, dengan senyum khasnya beliau bertanya "bagaimana kabar".

Menurut dia, sebagai lawyer senior, beliau memberikan pelajaran bagaimana seharusnya pengacara bersikap dalam penanganan perkara. Profesioanlisme dan bertanggungjawab terhadap perkara yang ditangani.

Walau yang dibela mantan "pejabat" yang notebene tidak disukai banyak orang, namun sebagai lawyer beliau tetap konsisten dengan profesi sebagai penasihat hukum dan pembela dalam perkara yang dihadapi kliennya.

Sebagai kawan yang baik, Adnan Buyung tidak pernah berhenti melakukan kritik keras kepada kawan sejawat bahkan kepada Presiden RI yang notabene saat itu masih menjabat Dewan Pertimbangan Presiden.

Hal ini menegaskan bahwa Bang Buyung selalu memberikan respon positif bagi siapa saja yang menurut pandangan beliau keliru dalam perbuatan, kebijakan dan dalam tidakan. Adnan Buyung tidak perduli dengan tanggapan oran lain selagi yang disampaikan itu adalah kebenaran.

"Kita semua rakyat Indonesia punya sosok hebat dalam penegakan hukum (Great of Law), seperti, Baharuddin Lopa, Bismar Siregar, dan terkahir seorang Buyung Nasution yang meninggalkan kita semua," ujarnya.

Hanya doa yang kita panjatkan semoga Bang Buyung dalam kedaiaman di sisi Allah SWT dan kita semua mencatat sosok yang selalu memberikan kebaikan kepada sesama, tambah Asikin.

Asikin mengungkapkan, bagi saya Bang buyung membuat dokrin sendiri dalam penegakan Hukum di Indoesia, yaitu tidak pernah menyerah dalam penegakan hukum.

Selamat jalan pendekar, selamat jalan guru selamat jalan Abang. Doa kami menyertai.

Sementara itu, Adnan Buyung Nasution dengan nama lahir Adnan Bahrum Nasution itu lahir di Jakarta, 20 Juli 1934, meninggal dunia di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta, Rabu (23/9) pukul 10.17 WIB, pada usia 81 tahun.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015