Forum Komunitas Hijau (FKH) Banjarmasin serta para jemaah pejuang subuh, ikut menghijaukan Tahura Sultan Adam dengan pohon buah buahan, guna melestarikan kawasan tersebut sebagai resapan air.

Penanaman pohon buah-buahan jenis alpukat dan jambu kristal tersebut dipandu oleh para petugas di kawasan wisata Mandiangin, atau Tahura Sultan Adam.

Zany Thalux dan Amy Sakip anggota FKH dan pejuang subuh  kepada ANTARA di Banjarmasin, Senin menuturkan, upaya penghijauan tersebut sebagai upaya mengedukasi, menginspirasi dan memotivasi pengunjung lain yang datang ke lokasi wisata tersebut.

Kawasan Mandiangin yang dikenal sebagai hutan pendidikan tersebut, kini kian banyak dikunjungi wisatawan, karena di lokasi tersebut selain alamnya bagus dan indah juga ada tempat-tempat wisata air terjun, kolam Belanda,  pengsenggrahan Balanda dan tempat-tempat sport swafoto.
Saat FKH dan pejuang subuh (Antaranews Kalsel/Hasan Z)


Lokasi ini ramai dikunjungi karena tak terlalu jauh baik dari Banjarmasin, Banjarbaru, serta Martapura. Atau sekitar satu jam saja perjalanan dari Banjarmasin.

Apalagi jalan menuju  kawasan tersebut mulus beraspal hingga mudah saja bagi pengunjung naik kendaraan roda empat atau roda dua.

Bahkan mudah menuju puncak Mandiangin yang dikenal memiliki panorama alam yang menakjubkan tersebut.
Saat FKH dan pejuang subuh (Antaranews Kalsel/Hasan Z)


"Kita berharap kawasan yang seluas 112 ribu hektare tersebut tetap lestari sebagai kawasan resapan air, karena keberadaan Tahura mempengaruhi penyediaan air bersih kawasan Banjarmasin, Martapura dan Banjarbaru.

Seusai melakukan penanaman, rombongan sekitar 30 orang juga ikut menikmati suasana wisata yang termasuk dalam wilayah geoparki meratus tersebut dengan berendam di air terjun Tirai Hujan, serta ke puncak Mandiangin.




 

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021