Kotabaru,  (Antaranews Kalsel) - Titik jembatan yang menghubungkan Pulau Laut, Kabupaten Kotabaru, dengan Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan digeser sekitar 45 meter ke arah Batulicin.

"Tujuan dari pergeseran agar jembatan memiliki nilai estetika atau keindahan bagi yang melihatnya," kata teknisi PT Adhi Karya, Indra Gunawan melalui telepon seluler dari Kotabaru, Senin.

Selain pergeseran ke arah Batulicin, titik jembatan juga digeser enam meter ke arah kiri dari arah pelabuhan kapal feri Tanjung Serdang.

Pergeseran ke arah kiri dan ke arah Batulicin adalah permintaan dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kalimantan Selatan Martinus.

Meski terjadi pergeseran titik jembatan di bagian Pulau Laut Idra Gunawan menambahkan tidak akan mempengaruhi biaya pembangunan jembatan sepanjang 6,4 kilometer tersebut.

Ia mengatakan saat ini PT Adhi Karya sudah tiga hari memulai melakukan pemancangan paku bumi di wilayah Batulicin, Tanah Bumbu, sedangkan tiang pancang di Pulau Laut, baru dimulai Senin.

Tiang pancang yang dipasang memiliki diameter 500 centimeter, dengan kedalaman rata-rata 18 meter atau dua batang (sambungan) sebanyak 160 titik.

"Kita tergetkan pemasangan tiang pancang selesai 40 hari atau paling lama dua bulan," tandasnya.

Dia mengatakan usai melakukan pemasangan PT Adhi Karya akan memasang tiang pancang untuk pilar dengan diameter sekitar 1.000 centimeter.

Sementara itu, "ground breaking" jembatan Kotabaru-Batulicin dilakukan Gubernur Kalimantan Selatan, Rudy Ariffin pada Kamis (9/7).

Anggaran pembangunan mega proyek tersebut menelan dana sekitar Rp3,6 triliun, dengan tahap awal dengan pencairan dana sekitar Rp47 miliar.

Struktur pembangunan jembatan utama sebagai perlintasan kapal yang lewat di bawah jembatan tersebut ketinggian 40 meter dari permukaan laut dan panjang jembatan 700 meter.

"Dengan di bangunnya jembatan yang menghubungkan Pulau Kalimantan dengan Pulau Laut diharapkan memberikan dampak positif yang lebih baik, terutama meningkatnya roda perekonomian di Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu," katanya.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015