Daerah terhilir di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) yaitu Desa Pahalatan Kecamatan Labuan Amas Utara (LAU) hampir sebulan lebih masih terendam banjir hingga membuat kesulitan warga dalam beraktivitas serta bekerja dan hanya bisa diakses menggunakan jukung.

Prihatin terhadap keadaan warga, sejumlah pihak pun terus menyalurkan bantuan, salah satunya adalah dari Gerakan Peduli Sesama (GPS) All Umm HST, Jumat (17/12).

Ketua GPS Al Umm HST, Yuliansyah Abu Subki menyebutkan, sebelum menyerahkan bantuan pihaknya terlebih dulu survei mendata apa yang paling diperlukan oleh warga yang terdampak banjir tersebut.

"Setelah itu, para relawan kami langsung mendistribusikan bantuan logistik berupa beras, gula, minyak goreng dan mie instan, karena bahan-bahan tersebut yang paling diperlukan warga," katanya.

Menurut dia, bantuan diserahkan kepada perwakilan warga Desa Pahalatan yakni Ketua BPD Pahalatan, Ketua RT 2 dan 3, dan warga lainnya  di gerbang Desa Pahalatan.

"Bantuan ini sengaja tidak kami sertakan lauk pauk, karena berdasarkan pendataan, warga kesehariannya menangkap ikan sehingga untuk lauk tidak masalah. Jadi kami lebih memprioritaskan kepada bahan pangan yang benar-benar dibutuhkan," ujar Yuliansyah.

Sementara itu, salah seorang warga yang menjemput bantuan, Radi mengatakan bahwa pihaknya bersyukur atas bantuan tersebut. Dirinya yang juga Ketua RT 2 sangat berterima kasih karena bantuan itu sangat bermanfaat untuk warganya di saat musibah seperti ini.

"Seperti yang kita saksikan, akses jalan ke desa kami tergenang air dengan ketinggian bervariasi, sehingga untuk aktivitas transportasi harus menggunakan perahu seperti menjemput bantuan ini, karena alat transportasi darat tidak memungkinkan, kecuali mobil yang memang tinggi," jelas Radi menceritakan.

Pembakal Desa Pahalatan, Junaidi menerangkan, kondisi desanya memang lumayan sering terkena banjir. Namun kali ini, kedalaman dan waktu menggenangnya air sangat lama serta benar-benar di luar kebiasaan.

"Dengan adanya beberapa kali banjir yang tidak lazim ini, pihak mensinyalir karena tersumbatnya saluran di hulu, sehingga air tidak bisa mengalir lancar dan menggenang lama.

Dikatakannya, pihaknya bersama warga sudah berusaha untuk menormalisasi sumbatan tersebut tapi tidak berhasil karena sudah terlalu banyak.

"Mudah-mudahan pemerintah atau pihak yang berwenang bisa memberikan perhatian terhadap kondisi ini, terutama masalah sumbatan itu, sehingga kalaupun banjir, seperti kebiasaan yang sudah-sudah, bisa segera surut dan tidak terlalu dalam," tuntasnya.

Baca juga: HST gelar MTQ suara emas
Baca juga: Razia lanjutan, Tim Gabungan kembali sita anakan ikan di Pasar Barabai dan Pasar Pantai
Baca juga: Bentuk SDM yang HanDAL, KPPN Barabai gelar pelatihan jurnalistik dan fotografi

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021