Saham-saham Australia melemah pada awal perdagangan Rabu, terseret oleh kerugian saham-saham terkait emas karena penurunan harga emas, sementara saham-saham kelas berat teknologi mengikuti rekan-rekan mereka di AS lebih rendah.
Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia merosot 0,5 persen menjadi diperdagangkan di 7.344,80 poin pada pukul 23.43 GMT, setelah ditutup hampir datar di sesi sebelumnya.
Baca juga: Saham Australia dibuka menguat
Saham-saham terkait emas anjlok 2,4 persen setelah harga emas jatuh hampir 1,0 persen semalam di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga lebih awal oleh Federal Reserve AS.
Evolution Mining dan Northern Star Resources adalah dua pencetak kerugian teratas di sub-indeks, masing-masing terperosok 4,9 persen dan 3,3 persen.
Saham sektor teknologi tergelincir 1,9 persen, mengikuti penutupan Nasdaq yang lebih lemah semalam karena lonjakan harga-harga produsen AS memperkuat ekspektasi untuk kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan.
Baca juga: Saham Australia dibuka melemah
Saham utama sektor teknologi Afterpay merosot 2,4 persen, sementara Altium Ltd diperdagangkan 2,0 persen lebih rendah.
Saham-saham energi kehilangan 0,3 persen setelah Badan Energi Internasional mengatakan varian virus corona Omicron diperkirakan akan menghambat pemulihan permintaan global.
Sektor keuangan naik 0,4 persen dengan empat bank besar menguat antara 0,7 persen dan 0,1 persen.
Dalam berita perusahaan, konglomerat ritel Wesfarmers mengatakan tidak akan mendukung tawaran pembelian dari jaringan supermarket Woolworths untuk Australian Pharmaceutical Industries, dalam upaya untuk menggagalkan pendekatan saingannya Woolies untuk jaringan toko obat.
Di Selandia Baru, indeks acuan S&P/NZX 50 menyusut 0,6 persen menjadi 12.847,46 poin dan berada di jalur kerugian untuk sesi kedua berturut-turut.
Bank sentral Selandia Baru, Reserve Bank of New Zealand, akan terus menaikkan suku bunga acuan dan memperkirakan pada akhirnya akan melampaui tingkat netralnya, kata Gubernur Adrian Orr.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia merosot 0,5 persen menjadi diperdagangkan di 7.344,80 poin pada pukul 23.43 GMT, setelah ditutup hampir datar di sesi sebelumnya.
Baca juga: Saham Australia dibuka menguat
Saham-saham terkait emas anjlok 2,4 persen setelah harga emas jatuh hampir 1,0 persen semalam di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga lebih awal oleh Federal Reserve AS.
Evolution Mining dan Northern Star Resources adalah dua pencetak kerugian teratas di sub-indeks, masing-masing terperosok 4,9 persen dan 3,3 persen.
Saham sektor teknologi tergelincir 1,9 persen, mengikuti penutupan Nasdaq yang lebih lemah semalam karena lonjakan harga-harga produsen AS memperkuat ekspektasi untuk kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan.
Baca juga: Saham Australia dibuka melemah
Saham utama sektor teknologi Afterpay merosot 2,4 persen, sementara Altium Ltd diperdagangkan 2,0 persen lebih rendah.
Saham-saham energi kehilangan 0,3 persen setelah Badan Energi Internasional mengatakan varian virus corona Omicron diperkirakan akan menghambat pemulihan permintaan global.
Sektor keuangan naik 0,4 persen dengan empat bank besar menguat antara 0,7 persen dan 0,1 persen.
Dalam berita perusahaan, konglomerat ritel Wesfarmers mengatakan tidak akan mendukung tawaran pembelian dari jaringan supermarket Woolworths untuk Australian Pharmaceutical Industries, dalam upaya untuk menggagalkan pendekatan saingannya Woolies untuk jaringan toko obat.
Di Selandia Baru, indeks acuan S&P/NZX 50 menyusut 0,6 persen menjadi 12.847,46 poin dan berada di jalur kerugian untuk sesi kedua berturut-turut.
Bank sentral Selandia Baru, Reserve Bank of New Zealand, akan terus menaikkan suku bunga acuan dan memperkirakan pada akhirnya akan melampaui tingkat netralnya, kata Gubernur Adrian Orr.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021