Amuntai, (Antaranews Kalsel) - Budidaya jenis ikan nila dan ikan mas di Kawasan Minapolitan Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan dilaporkan kurang berkembang bahkan yang mati akibat pencemaran air sungai.


Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Hulu Sungai Utara Suriani di Amuntai, Rabu mengatakan budidaya ikan patin dikolam rawa tidak dibarengi budidaya ikan mas dan nila di keramba.

"Jenis ikan mas dan nila hanya bagus dibudidayakan melalui keramba, namun kondisi air sungai yang tercemar membuat budidaya kedua jenis ikan ini kurang berkembang bahkan banyak ikan yang mati," kata Suriani.

Suriani mengatakan produksi budidaya Ikan Nila hingga akhir 2014 sebanyak 1236 ton, Ikan Mas 466 ton. Hasil sebaliknya diperlihatkan budidaya Patin di kolam rawa yang mencapai 12 ribu ton.

Produksi Ikan Patin meningkat drastis dari hanya 6780 ton pada 2011 menjadi 24.700 ton di 2014 sejak Kementerian Kelautan dan Perikanan menetapkan Kawasan Minapolitan di Kabupaten HSU, yakni di Kecamatan Haur Gading, Amuntai Tengah dan Banjang.

Sebagai ganti budidaya Ikan Nila dan Mas yang kurang menguntungkan pada budidaya keramba di sungai, diganti dengan budidaya Ikan Bawal Air Tawar yang produksinya mencapai 9783 ton.

"Meski harga Ikan Bawal Air Tawar lebih murah, namun terjadinya kematian ikan yang lebih sedikit menyebabkan petani tetap meraih untung," tutur Suriani.

Suriani tidak ingin berspekulasi tentang penyebab pencemaran air sungai karena belum ada hasil penelitian resmi.

Namun, kata Suriani secara umum pembinaan budidaya perikanan cukup bagus, bahkan Kelompok Baruh makmur di kawasan minapolitan terpilih mewakili Kalimantan Selatan pada penilaian Adhikarya Pangan Nusantara (APN) 2015.

Adanya kunjungan pejabat dari Dirjen Sarana dan Prasarana Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan belum lama ini ke Kabupaten HSU membawa harapan baru bagi pengembangan Kawasan Minapolitan ditahun 2016.

Kasubid Minapoilitan Budidaya Helmi YudiarSafran Zuna bersama Kasubid Prasarana dan Sarana Air Tawar Endang Sulistiawati menjanjikan bantuan Program Pakan Mandiri dengan bantuan kelompok Rp55 juta, termasuk bantuan mesin pakan ikan.

"Ada pula bantuan Program Dana Tugas Pembantuan dan Program Denpam Minapolitan semacam percontohan," kata Suriani.

Bantuan lain, katanya tetap diterima secara rutin oleh Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten HSU setiap tahun anggaran, khususnya melalui Dana Alokasi Khusus atau DAK untuk budidaya perikanan./Eddy Abdillah

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Eddy Abdillah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015