Batulicin, (Antaranews Kalsel) - Penderita penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa) di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, beberapa bulan terakhir mengalami peningkatan 40 persen.
"Sebelumnya, jumlah penderita Ispa di Tanah Bumbu sebanyak 1.831 orang (kasus), belakangan meningkat menjadi 2.322 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu, Damrah, di Batulicin, Selasa.
Kasus Ispa yang ditangani pada Januari sebanyak 1.337 kasus, Februari 1.780 kasus, Maret 1.962 kasus dan April mengalami penambahan menjadi 2.175 kasus.
Periode Mei turun menjadi 1.888 kasus, Juni kembali turun menjadi 1.663 kasus dan Juli 1.381 kasus, sedangkan pada Agustus meningkat menjadi 2.322 kasus.
"Tingginya kasus Ispa disebabkan rendahya kualitas udara akibat asap dampak dari kebakaran pembakaran lahan dan hutan, serta debu selama musim kemarau," katanya.
Menurut dia, asap dan debu yang melayang di udara mengandung partikel berbahaya bagi saluran pernafasan, sehingga harus dihindari dengan cara memakai masker agar tidak terhirup secara langsung.
Dinas Kesehatan juga sudah mengimbau seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu untuk menangani pasien yang terkena Ispa, dan apabila pasien tersebut kondisinya sangat parah pihaknya menyarankan untuk segera dirujuk ke rumah sakit guna penanganan lebih lanjut.
Selain memberikan imbauan, dinas kesehatan juga membagikan masker secara gratis kepada seluruh masyarakat untuk mengurangi jumlah penderita Ispa.
"Kualitas udara yang dipenuhi asap dan debu masih belum diketahui tingkat keparahannya, dan kami juga masih menunggu hasil pemeriksaan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL)," tuturnya.
Terpisah, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tanah Bumbu Harry menambahkan dari sekian ribu kasus ISPA yang telah di tangani oleh pihak rumah sakit maupun puskesmas di seluruh kabupaten Tanah Bumbu tidak ada korban meninggal dunia karena ISPA.
"Dari semua kasus tersebut tidak ada korban yang begitu parah, kebanyakan mereka sebelumnya sudah memiliki penyakit Asma, tetapi kami juga memberikan pengobatan secara intensif kepada para penderita ISPA agar para korban tidak bertambah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015