Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan mengerahkan satu ekskavator untuk membantu penanganan banjir di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).

"Alat berat jenis ekskavator multifungsi bisa digunakan untuk pembersihan lokasi longsor dan juga pembersihan sampah dan pengerukan untuk melancarkan aliran air," kata Kepala BPBD Kalsel Mujiyat di Banjarbaru, Rabu.

Sebanyak delapan personel tim reaksi cepat (TRC) juga ditugaskan ke lokasi terdampak banjir untuk memperkuat BPBD HST.

Menurut Mujiyat, anggotanya yang dibekali dua mobil operasional dan dua perahu karet ditugaskan selama 15 hari ke depan hingga kondisi terdampak banjir benar-benar pulih.

Bahkan, masa tugas bisa ditambah sesuai kebutuhan dan kondisi perkembangan di lapangan, termasuk menggeser wilayah tugas ke daerah lain yang juga dilanda bencana.

"Tentunya kita semua harus waspada karena kondisi cuaca masih diguyur hujan bahkan BMKG memprediksi puncak musim hujan pada Januari nanti," tuturnya.
Petugas BPBD dan relawan saat proses evakuasi warga terdampak banjir pada Minggu (28/11). (ANTARA/BPBDHST)


Atas perintah Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, Dinas Sosial juga telah membantu mendirikan dapur umum termasuk proses evakuasi warga ketika banjir menerjang HST dan beberapa wilayah lain pada Minggu (28/11).

Begitu juga Dinas Kesehatan yang memasok obat-obatan untuk pelayanan kesehatan di daerah bencana.

Pemerintah Provinsi Kalsel telah menetapkan siaga darurat banjir, tanah longsor, dan puting beliung sejak 15 November 2021.

Gubernur Sahbirin Noor memerintahkan dinas terkait segera membantu penanganan di lokasi terdampak jika terjadi bencana di musim hujan tersebut.

Pewarta: Firman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021