Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Sebanyak 50 penjagal sapi kurban di Banjarmasin, Kalimantan Selatan dilatih menajemen penanganan hewan kurban untuk menghadapi Hari Raya Idul Adha 1436 Hijriah atau tahun 2015 Miladiyah.


Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kota Banjarmasin Doyo Pudjadi di Banjarmasin, Selasa mengungkapkan pelatihan manajemen penanganan hewan kurban ini sebenarnya setiap tahun diprogramkan instansinya, dan biasanya dilaksanakan menjelang hari raya kurban.

Menurut dia, tujuan digelarnya kegiatan program ini untuk pelaksanaan kurban sesuai syariat Islam dan memenuhi unsur kesehatan bagi kegiatan di daerah yang memiliki lima kecamatan dan sebanyak 52 kelurahan dengan jumlah penduduk sudah lebih 700 ribu jiwa ini.

"Harusnya memang semua perwakilan panitia kurban di setiap kelurahan diundang, tapi karena tempat dan anggaran kegiatan terbatas, maka hanya perwakilan setipa kecamatan saja sebanyak 10 orang diundang," ujarnya.

Diutarakan dia, pelatihan menejemen hewan kurban ini meliputi cara penyembelihan atau penjagalan, pengulitan, pemilahan daging hingga kepengantongan untuk dibagikan kemasyarakat.

"Demikian pula bagaimana mengelola perut hewan kurban, harus benar-bener bisa dikelola dengan baik," paparnya.

Dikatakan dia, semua proses penanganan hewan kurban ini harus dikuasai pihak panitia kurban, hingga tidak ada kesalahan yang mengakibatkan tidak baiknya daging kurban yang dibagikan kemasyarakat.

Sebagaimana diketahui, ujar dia, setiap tahunnya di daerah ini lebih 5.000 ekor sapi kurban disembelih pada Hari Raya Idul Adha, diperkirakan tahun ini mencapai sekitar 5.600 ekor sapi kurban dieksekusi.

"Tim kesehatan instansi kita akan melakukan pemeriksaan sapi kurban di tempat-tempat pengandangan hewan kurban, bahkan hingga nantinya dilokasi pengorbanan," tuturnya.

Distankan, ucap Doyo, telah melibatkan setidaknya lima dokter hewan dan sebanyak 15 orang paramedis serta puluhan petugas di instansinya untuk mengawasi kesehatan semua sapi kurban di daerah ini.

"Kalau kita ketahui ada sapi yang mengidap sakit atau cacat, tidak kita beri rekomendasi untuk dikurbankan," ujarnya.

Dia pun menyatakan, tim ini nantinya juga akan melakukan kegiatan pemeriksaan daging kurban saat pelaksanaan di hari Raya nanti, gunanya meneliti daging kurban yang akan dibagikan kemasyarakat untuk dipastikan heginesnya.

"Yang dikawatirkan itu, sapi yang disembelih mengandung cacing hati, itu sangat membahayakan kesehatan bila dikosumsi," ucapnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015