Bencana banjir yang melanda Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) sejak 8 November lalu mengakibatkan tiga korban jiwa di wilayah tersebut.

Berdasarkan informasi masyarakat "Bumi Murakata" HST tersebut, Antara Kalsel di Banjarmasin, Selasa (30/11) melaporkan, korban jiwa dalam keadaan banjir itu terjadi di Desa Labuhan, Kecamatan Batang Alai.

"Ketika kejadian itu (21/11) 'ulun' (saya) sedang berada di Labuhan ada acara pengantinan," ujar warga Kecamatan Batu Benawa, HST yang juga seorang siswi di kabupaten yang terdiri sebelas kecamatan tersebut.

Ia menerangkan, penuturan warga masyarakat Labuhan yang menjadi saksi mata, kejadian itu bermula seorang anak menceburi sendalnya yang jatuh ke sungai.

"Melihat itu, temannya ikut bercebur untuk menolong, namun tidak berhasil. Kemudian seorang laki-laki dewasa dengan menggunakan 'lanting' (rakit bambu) juga mencoba menolong," kutipnya.

"Tetapi apa lacur, lantingnya hancur, sehingga laki-laki dewasa yang semula mau menolong ikut hanyut dan tenggelam dan mati," lanjutnya mengutip cerita saksi mata warga Labuhan tersebut.

Siswa tersebut mengaku, tidak mengikuti perkembangan selanjutnya apakah masyarakat setempat menemukan kembali tiga orang warga yang tercebur dan hilang di Sungai Labuhan itu.

Namun banjir yang terparah sesudah banjir bandang/besar Januari 2021 yang merendam "kota apam" Barabai (165 kilometer timur laut Banjarmasin), ibukota HST itu pada 28 November lalu 

Labuhan salah satu tempat tinggal komunitas masyarakat adat/terasing di Pegunungan Meratus wilayah Bumi Murakata HST, namun penduduk setempat sudah banyak yang maju seperti berpendidikan tinggi dan jadi pegawai negeri sipil.

Jarak Labuhan dengan Birayang, ibukota BAS lebih kurang 20 kilometer, dan Birayang - Barabai, ibukota HST sekitar sembilan kilometer. 

Selain mendapat julukan "kota apam" (nama kue khas setempat), oleh Presiden Soekarno menjuluki Barabai tersebut "Bandung Kalimantan" dan pada masa Hindia Belanda  orang-orang 'Inlander" menyebutnya "Bandung van Borneo".

 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021