Elisa Ramdhani tidak bisa membendung dan menyembunyikan air matanya setelah menyaksikan berbagai menu kue tersaji di meja lomba peserta tata boga.
Manajer Marissa Chatering (MC) Organizer tersebut terlihat bangga dan haru atas hasil pelatihan selama enam hari yang diikuti 60 peserta di Desa Janjam Kecamatan Babirik kabuoaten Hulu Sungai Utara.
"Ibu-ibu hebat !, hanya dalam waktu dua hari pelatihan tiap kelompok sudah bisa bikin berbagai macam kue, bagaimana jika lebih lama lagi pelatihannya pasti lebih banyak lagi kue yang bisa ibu bikin," ujar Marissa. -panggilan akrab Elisa Ramadhani di Amuntai, Rabu.
Marissa sengaja membagi peserta dalam tiga kelompok pelatihan selama enam hari, setiap kelompok mengikuti pelatihan dua hari, namun belum berakhir masa pelatihan beberapa peserta sudah bisa berjualan kue bahkan mempromosikannya melalui media sosial.
Pada penutupan Rabu (17/11) kemaren dilaksanakan perlombaan, tiap kelompok menunjukan kemampuannya dalam membikin dan menyajikan kue yang membuat Marissa dan anggota MC Organizer bangga melihat hasilnya.
Bahkan Marissa sempat tak kuasa membendung air matanya karena gembira sebagai seorang guru berhasil memberikan pelatihan kepada anak didiknya. Pada kesempatan itu Marissa memberikan hadiah berupa wadah cetakan kue (loyang) milik pribadinya kepada setiap kelompok.
Selama pelatihan, Marissa dan rekan-rekan memberikan berbagai menu masakan kue berbahan tepung karena dinilai akan lebih mudah memberikan keuntungan bagi peserta jika membuka usaha kue nanti.
"Kue berbahan tepung bisa dibikin menjadi berbagai macam kue dan memberikan hasil keuntungan sampai tiga kali lipat dari modal," terang Marissa.
MC Organizer Amuntai digandeng Pemerintah Desa Sungai Janjam untuk melaksanakan pelatihan tata boga dengan menggunakan anggaran dana desa yang diperuntukan bagi pemberdayaan masyarakat.
Sebanyak 60 peserta mengikuti pelatihan yang dilaksanakan dikantor kepala desa, pihak MC Organizer membawa sendiri berbagai peralatan dan fasilitas memasak kue.
Marissa menyadari peserta masih perlu dibimbing dalam mengembangkan usahanya, minimnya peralatan menjadi kendala yang harus mendapat perhatian dari pemerintah desa.
Pada acara penutupan tersebut, perwakilan peserta berharap pemerintah desa bisa kembali melaksanakan pelatihan sehingga lebih banyak keterampilan dimiliki kaum perempuan di desa.
Ia juga menyatakan rasa haru karena sekarang sudah bisa berdikari membuka usaha kue dirumahnya, meningkatkan pendapatan untuk kesejahteraan keluarganya.
"Kalau uang diberikan mungkin akan habis, tapi ilmu yang diperoleh dari pelatihan ini tidak akan habis bahkan bisa diwariskan kepada anak kita," katanya.
Kepala Desa Sungai Janjam Mursalin berjanji akan melaksanakan pelatihan lagi bagi warganya dan berupaya membantu untuk peralatan membikin kue untuk tiap kelompok usaha.
Sekretaris desa Muna juga berencana memberdayakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk membantu perajin boga memasarkan produksi sehingga juga memberikan pemasukan bagi Desa Janjam.
ViDEO BERITA TERKAIT :
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Manajer Marissa Chatering (MC) Organizer tersebut terlihat bangga dan haru atas hasil pelatihan selama enam hari yang diikuti 60 peserta di Desa Janjam Kecamatan Babirik kabuoaten Hulu Sungai Utara.
"Ibu-ibu hebat !, hanya dalam waktu dua hari pelatihan tiap kelompok sudah bisa bikin berbagai macam kue, bagaimana jika lebih lama lagi pelatihannya pasti lebih banyak lagi kue yang bisa ibu bikin," ujar Marissa. -panggilan akrab Elisa Ramadhani di Amuntai, Rabu.
Marissa sengaja membagi peserta dalam tiga kelompok pelatihan selama enam hari, setiap kelompok mengikuti pelatihan dua hari, namun belum berakhir masa pelatihan beberapa peserta sudah bisa berjualan kue bahkan mempromosikannya melalui media sosial.
Pada penutupan Rabu (17/11) kemaren dilaksanakan perlombaan, tiap kelompok menunjukan kemampuannya dalam membikin dan menyajikan kue yang membuat Marissa dan anggota MC Organizer bangga melihat hasilnya.
Bahkan Marissa sempat tak kuasa membendung air matanya karena gembira sebagai seorang guru berhasil memberikan pelatihan kepada anak didiknya. Pada kesempatan itu Marissa memberikan hadiah berupa wadah cetakan kue (loyang) milik pribadinya kepada setiap kelompok.
Selama pelatihan, Marissa dan rekan-rekan memberikan berbagai menu masakan kue berbahan tepung karena dinilai akan lebih mudah memberikan keuntungan bagi peserta jika membuka usaha kue nanti.
"Kue berbahan tepung bisa dibikin menjadi berbagai macam kue dan memberikan hasil keuntungan sampai tiga kali lipat dari modal," terang Marissa.
MC Organizer Amuntai digandeng Pemerintah Desa Sungai Janjam untuk melaksanakan pelatihan tata boga dengan menggunakan anggaran dana desa yang diperuntukan bagi pemberdayaan masyarakat.
Sebanyak 60 peserta mengikuti pelatihan yang dilaksanakan dikantor kepala desa, pihak MC Organizer membawa sendiri berbagai peralatan dan fasilitas memasak kue.
Marissa menyadari peserta masih perlu dibimbing dalam mengembangkan usahanya, minimnya peralatan menjadi kendala yang harus mendapat perhatian dari pemerintah desa.
Pada acara penutupan tersebut, perwakilan peserta berharap pemerintah desa bisa kembali melaksanakan pelatihan sehingga lebih banyak keterampilan dimiliki kaum perempuan di desa.
Ia juga menyatakan rasa haru karena sekarang sudah bisa berdikari membuka usaha kue dirumahnya, meningkatkan pendapatan untuk kesejahteraan keluarganya.
"Kalau uang diberikan mungkin akan habis, tapi ilmu yang diperoleh dari pelatihan ini tidak akan habis bahkan bisa diwariskan kepada anak kita," katanya.
Kepala Desa Sungai Janjam Mursalin berjanji akan melaksanakan pelatihan lagi bagi warganya dan berupaya membantu untuk peralatan membikin kue untuk tiap kelompok usaha.
Sekretaris desa Muna juga berencana memberdayakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk membantu perajin boga memasarkan produksi sehingga juga memberikan pemasukan bagi Desa Janjam.
ViDEO BERITA TERKAIT :
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021