Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Hj. Isnaniah Achmad Fikry membuka kegiatan penyuluhan kekerasan seksual anak dan perempuan, serta sosialisasi pencegahan perkawinan usia dini, di Pendopo Wakil Bupati HSS.
Ia mengatakan, dilaksanakannya kegiatan penyuluhan terhadap kekerasan seksual anak dan perempuan ini tidak lepas dari seringnya para korban kekerasan yang tidak menyuarakan apa yang mereka alami. Baik karena sulit melapor, ataupun memang tidak berani melaporkan apa yang terjadi.
"Sepanjang tahun 2020 ditemukan sebanyak 299.911 kasus kekerasan terhadap perempuan yang dihimpun dari berbagai sumber. Maka dari itu, kampanye menentang kekerasan seksual pada anak dan perempuan semakin gencar dilakukan dikarenakan akan bedampak buruk terhadap fisik dan psikologi korban," katanya, Kamis (18/11) pagi.
Baca juga: PKK HSS sosialisasi cerdas berinternet dan peningkatan pendapatan keluarga
Dijelaskan dia, kekerasan yang dialami seperti yang disebutkan di atas beragam, baik kekerasan fisik, mental, maupun kekerasan seksual. Di mana persoalan-persoalan tersebut harus dicari penyelesaiannya.
Melalui kegiatan ini penyuluhan hari ini, diharapkan dapat menjadi media informasi bagi para peserta guna mencegah dan mengatasi terjadinya kekerasan seksual, baik pada anak dan perempuan di daerah.
Sementara itu, untuk sosialisasi pencegahan perkawinan pada usia dini merupakan upaya untuk memberikan informasi kepada para ibu dan remaja puteri, tentang dampak negatif pencegahan perkawinan usia dini, khususnya di Kabupaten HSS, sehingga setelah kegiatan ini para peserta diharapkan mendapatkan pencerahan dan pemahaman terkait masalah yang dihadapi.
Baca juga: Dinas ketahanan pangan dan PKK HSS kerjasama bimtek kader pangan beragam B2SA
"Semoga kita diberikan kemudahan untuk mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah dengan anak-anak yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia, serta terhindar dari kekerasan dan pernikahan usia dini," katanya.
Kegiatan pembukaan penyuluhan diisi narasumber psikolog dari RSUD H. Hasan Basry Kandangan, Novia Sherlyana, diikuti sebanyak 100 orang peserta yang terbagi di dalam 11 kecamatan di HSS, terdiri dari Ketua TP PKK Kecamatan dan Kader PIK Keluarga Desa, sedangkan sosialisasi pencegahan perkawinan usia dini akan dilaksanakan besok, Jum'at (19/11) di Pendopo Bupati.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Ia mengatakan, dilaksanakannya kegiatan penyuluhan terhadap kekerasan seksual anak dan perempuan ini tidak lepas dari seringnya para korban kekerasan yang tidak menyuarakan apa yang mereka alami. Baik karena sulit melapor, ataupun memang tidak berani melaporkan apa yang terjadi.
"Sepanjang tahun 2020 ditemukan sebanyak 299.911 kasus kekerasan terhadap perempuan yang dihimpun dari berbagai sumber. Maka dari itu, kampanye menentang kekerasan seksual pada anak dan perempuan semakin gencar dilakukan dikarenakan akan bedampak buruk terhadap fisik dan psikologi korban," katanya, Kamis (18/11) pagi.
Baca juga: PKK HSS sosialisasi cerdas berinternet dan peningkatan pendapatan keluarga
Dijelaskan dia, kekerasan yang dialami seperti yang disebutkan di atas beragam, baik kekerasan fisik, mental, maupun kekerasan seksual. Di mana persoalan-persoalan tersebut harus dicari penyelesaiannya.
Melalui kegiatan ini penyuluhan hari ini, diharapkan dapat menjadi media informasi bagi para peserta guna mencegah dan mengatasi terjadinya kekerasan seksual, baik pada anak dan perempuan di daerah.
Sementara itu, untuk sosialisasi pencegahan perkawinan pada usia dini merupakan upaya untuk memberikan informasi kepada para ibu dan remaja puteri, tentang dampak negatif pencegahan perkawinan usia dini, khususnya di Kabupaten HSS, sehingga setelah kegiatan ini para peserta diharapkan mendapatkan pencerahan dan pemahaman terkait masalah yang dihadapi.
Baca juga: Dinas ketahanan pangan dan PKK HSS kerjasama bimtek kader pangan beragam B2SA
"Semoga kita diberikan kemudahan untuk mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah dengan anak-anak yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia, serta terhindar dari kekerasan dan pernikahan usia dini," katanya.
Kegiatan pembukaan penyuluhan diisi narasumber psikolog dari RSUD H. Hasan Basry Kandangan, Novia Sherlyana, diikuti sebanyak 100 orang peserta yang terbagi di dalam 11 kecamatan di HSS, terdiri dari Ketua TP PKK Kecamatan dan Kader PIK Keluarga Desa, sedangkan sosialisasi pencegahan perkawinan usia dini akan dilaksanakan besok, Jum'at (19/11) di Pendopo Bupati.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021