Patai Gelora Indonesia berpendapat, negerinya atau republiknya yang kini berpenduduk lebih 230 juta jiwa harus masuk "lima besar dunia".

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Gelora Kalimantan Selatan (Kalsel) H Riswandi SIP menyatakan itu saat silaturahmi dan makan siang bersama wartawan/anggota Press Room DPRD provinsi tersebut di Banjarmasi, Rabu (17/11) siang.

Sebeb, menurut mantan Wakil Ketua DPRD Kalsel itu, selama tidak masuk lima besar dunia, Indonesia tidak bisa bermain banyak dalam percaturan dunia, baik dalam hal politik maupun ekonomi.

"Selama kita tidak masuk lima besar dunia, kita akan mudah menjadi permainan negara-negara besar/kuat," ujar mantan pegawai Departemen Keuangan (Depkeu) Republik Indonesia itu yang bergabung dalam dunia politik sejak akhir Tahun 1990-an.

Sebagai contoh pasaran karet Indonesia di pasaran internasional seakan jadi permainan dari negara-negara kuat, kendati nusantara ini termasuk penghasilan atau produsen karet besar dunia.

Oleh karenanya petani karet Kalsel belakangan tidak bisa berbuat banyak, tidak seperti hingga tahun 1960-an karena harga karet yang menunjang kehidupan masyarakat setempat sehingga ada di antara warga dengan pongahnya menjadikan uang lembaran kertas jadi rokok ketika biru 

"Masih banyak komoditas kita yang harganya menjadi permainan atau ketergantungan dengan pasan dunia internasional," ujarnya saat berada di Rumah Makan Wong Solo - Jalan Brighen MT Haryono Banjarmasin.

Oleh sebab itu, kehadiran Partai Gelora Indonesia yang pendeklarasiannya 2019 untuk mencoba mengangkat harkat, martabat dan derajat negara dan bangsa Indonesia dengan memainkan peran yang lebih lagi dalam kancah internasional atau berusaha masuk lima besar dunia.

"Usaha Partai Gelora Indonesia untuk kemaslahatan bangsa dan negeri ini bisa terwujud dengan berkat Rahmat Allah SWT, serta dukungan seluruh atau sebagian besar rakyat Indonesia, termasuk Kalsel yang kini berpenduduk lebih empat juta jiwa tersebar pada 13 kabupaten/kota," ujarnya.

"Usaha lain untuk menjadikan Indonesia masuk lima besar dunia dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) antara lain melalui Literasi Akademi Manusia Indonesia yang tengah Partai Gelora gaungkan," lanjutnya.

Oleh karena itu, menghadapi Pemilu atau Pilkada Tahun 2024, Partai Gelora terus melakukan konsolidasi dari tingkat pusat sampai pedesaan sejak Tahun 2019, dan lebih dari itu berusaha menarik simpati masyarakat sebanyak-banyaknya, yang pada gilirannya memberikan dukungan.

"Di Kalsel sendiri kepengurusan Partai Gelora sudah terbentuk sampai tingkat desa/keluran dengan rekrutmen kader sudah mencapai puluhan ribu orang. Jumlah itu akan terus bertambah," demikian Riswandi.

 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021