Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Anggota komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Selatan H Iberahim Noor mengharapkan, selama 70 tahun Indonesia merdeka pembangunan bidang irigasi pertanian di provinsinya tersebut semakin meningkat. 


Wakil rakyat dari Partai NasDem mengemukakan harapan tersebut menjawab Antara Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasin, Selasa, sehubungan keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) supaya Indonesia memiliki kedaulatan pangan.

"Kita sangat sependapat dan mendukung keinginan agar mempunyai kedaulatan pangan," kata wakil rakyat asal daerah pemilihan (dapil) IV Kalsel yang meliputi Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) itu.

Namun, menurut laki-laki berusia 67 tahun dan pernah studi di Akademi Admnistrasi Niaga (AAN) Banjarmasin itu, suatu hal mustahil untuk bisa mewujudkan kedaulatan pangan, tanpa peningkatan pembangunan irigasi pertanian.

 "Memang pemerintah tampaknya terus berusaha meningkatkan pembangunan irigasi pertanian, bahkan awal pemerintahan Presiden Jokowi mau membangun Bendungan Pipitak Jaya di Tapin," tuturnya seraya berharap prasarana pertanian itu segera terealisasi, bukan sekedar wacana.

Program pembangunan Bendungan Pipitak Jaya itu, menurut wakil rakyat yang bergelar sarjana ekonomi asal kelahiran "Bumi Ruhui Rahayu" Tapin tersebut, merupakan langkah yang tepat dan harus mendapat sambutan positif semua lapisan masyarakat setempat.

"Karena Bumi Ruhui Rahayu dengan lambang daerahnya lumbung padi tersebut, juga salah satu sentra pertanian di daerah hulu sungai atau `Banua Anam` Kalsel," ujarnya.

Ruhui Rahayu motto daerah Tapin, berasal dari peribahasa Banjar Kalsel yang pengertiannya selalu dalam kebersamaan, aman dan tentram.

 Di sisi lain, lanjutnya, sejumlah irigasi atau prasarana pertanian yang ada selama ini terkesan kurang terperhatikan, seperti perawatan dan rehabilitasi, sehingga tak bisa berfungsi maksimal.

Sebagai contoh Bendungan Linuh Tapin yang tak jauh dari Rantau (117 kilometer utara Banjarmasin), ibukota kabupaten tersebut, kini kondisinya tidak bisa maksimal dalam menunjang irigasi pertanian setempat.

Contoh lain beberapa irigasi di "Bumi Murakata" HST banyak yang fungsinya berkurang, sementara Bendungan Batang Alai belum kunjung selesai, terlebih untuk pembangunan jaringannya.

"Kita patut bersyukur kepada Allah Swt dan berterima kasih kepada pendahulu, berkat kemerdekaan pembangunan infrastruktur pertanian terus bertambah. Tapi kita harapkan semakin meningkat," lanjut laki-laki kelahiran 29 April 1948 atau berbintang Taurus itu.

Begitu pula dengan peningkatan pembangunan irigasi pertanian, produksi padi Kalsel cuma sekedar surplus seperti beberapa tahun belakangan, tapi lebih dari itu betul-betul memberikan kesejahteraan bagi masyarakat setempat terutama keluarga tani, demikian Iberahim.  

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015