Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan Harymurthy Gunawan mengatakan kebutuhan uang tunai di Kabupaten Tanah Bumbu sangat tinggi sehingga BI perlu membuka layanan kas titipan guna memudahkan pemenuhan uang layak edar.

Menurut Hary di Banjarmasin Selasa, dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya terkait penyediaan uang tunai layak edar, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan bekerja sama dengan sub Badan Musyawarah Perbankan Daerah membuka layanan kas titipan di Tanah Bumbu.

"Dalam menjalankan tugas di bidang sistem pembayaran, kami terus berupaya mewujudkan sistem pembayaran yang efektif dan lancar," katanya.

Dengan dibukanya kas titipan, kata dia, bank-bank di Batu Licin Kabupaten Tanah Bumbu, akan lebih mudah menyediakan kebutuhan uang layak edar untuk masyarakat, tanpa harus ke kota Banjarmasin yang jarak tempuhnya mencapai lebih dari enam jam.

Asisten Bidang Pembangunan Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Bumbu, M Ijrai mengatakan, keberadaan kas titipan akan meningkatkan efektivitas biaya dan waktu bagi bank.

"Kas titipan akan membantu kelancaran pembangunan di Tanah Bumbu melalui kemudahan dalam menperoleh uang tunai layak edar." Katanya.

Menurut dia, manfaat yang diperoleh dari kas titipan, yaitu untuk meningkatkan perekonomian daerah, memenuhi kebutuhan likuiditas perbankan, mempercepat proses "clean money policy" atau penyediaan uang layak edar di daerah.

Direktur Departemen Pengedaran Uang Bank Indonesia Luctor Etemergo Tapiheru, yang turut hadir dalam kegiatan peresmian mengutarakan bahwa strategi pendistribusian uang layak edar tidak hanya dilakukan BI, tetapi juga perlu adanya perluasan distribusi dari perbankan.

"Simpul distribusi layanan kas prima dilakukan melalui kerjasama BI dengan perbankan melalui pembukaan kas titipan ini," kata Luctor.

Batulicin dipilih menjadi daerah layanan kas titipan didasari oleh beberapa antara lain, kebutuhan uang layak edar masyarakat di wilayah Batu Licin cukup tinggi, sisi geografis berada di timur Kalsel yang jarak tempuhnya cukup jauh dan akses jalan yang kurangmemadai.

Selain itu, letak Batu Licin diapit oleh dua kabupaten yaitu Tanah Laut dan Kotabaru, jumlah perbankan yang cukup besar di Batu Licin yaitu tercatat 15 bank, karakteristik peredaran uang di Tanah Bumbu yang cenderung "net outflow" dan pertumbuhan ekonomi di Tanah Bumbu tiga tahun terakhir.

Kas titipan di Batu Licin ini merupakan kas titipan pertama di Kalimantan Selatan, sehingga koordinasi antar bank sangat diperlukan untuk pengoptimalan fungsi kas titipan tersebut.

Bank Indonesia dan perbankan terus mengupayakan memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. selain itu pendirian kas titipan inisejalan dengan Undang-Undang Mata Uang No 7 Tahun 2011 sehingga tercipta kesadaran masyarakat atas rupiah sebagai kedaulatan bangsa.

"Hanya dengan cara seperti itu, maka kedaulatan Rupiah dapat diwujudkan di NKRI," katanya.

Kas titipan, merupakan salah satu layanan kas luar kantor Bank Indonesia yang tujuannya untuk memenuhi kebutuhan likuiditas perbankan yang kedudukannya jauh dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia.

Pembukaan kas titipan ini merupakan hasil kerjasama Bank Indonesia dengan 15 bank umum di Kabupaten Tanah Bumbudan Kabupaten Kotabaru.

Kas titipan ini juga merupakan bentuk tindak lanjut dari kebijakan pengalihan penukaran uang masyarakat dari Bank Indonesia Kalimantan kepada perbankan mulai 1 Agustus 2015.

Sebagai bentuk "mitigation plan" Bank Indonesia memberikan statement untuk mendirikan kas titipan di Batulicin padaAgustus 2015 dan di Kabupaten Tabalong pada 2016.

Direktur Operasional Bank Kalsel Yunita Martha mengatakan, kas titipan akan memberikan kemudahan bagi masyarakat yang tinggal di area yang jauh dari Bank Indonesia untuk memperoleh uang layak edar.

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015