Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan Fahruraji meminta masyarakat tidak panik menghadapi ancaman air pasang.
"Memang kondisi air pasang di daerah kita hal yang biasa, meski saat ini lebih tinggi intensitasnya, tapi jangan panik,' ujarnya di Banjarmasin, Jumat.
Dia pun menyampaikan, kondisi genangan air atau banjir rob di Banjarmasin tidak berlangsung lama.
"Saat ini pantauan kita sejak pukul 24.00 WITA air pasang mulai terjadi, sekitar tiga jam kondisi surut lagi," ujarnya.
Bagi daerah yang tetap mengalami genangan hingga pagi atau siang hari, ujar Fahruraji, itu kemungkinan ada saluran air yang tidak berfungsi dengan baik.
"Moga saja saat air pasang itu tidak terjadi hujan lebat yang lama, ditambah air kiriman dari bagian hulu sungai Martapura, kalau demikian kondisi genangan akan parah," ucapnya.
Sebagaimana pada musibah banjir pada awal tahun tadi atau pertengahan bulan Januari 2021, kata Fahruraji, kondisi hujan begitu tinggi dialami semua daerah di provinsi ini, ditambah air pasang tinggi dari kebiasaan, hingga Kota Banjarmasin yang dibagian paling hilir sungai Martapura jadi terdampak parah.
"Tapi kalau saat ini kita pantau tidak seperti lalu itu, jadi jangan panik, meski demikian tetap waspada, sebab bencana bisa tiba-tiba terjadi," ujar Fahruraji.
Pemerintah Kota Banjarmasin pun, katanya, sudah menerapkan status siaga bencana banjir, air pasang dan angin topan.
"Kita pun dibantu tim relawan yang jumlahnya tercatat kimi sekitar 150 orang relawan terus memantau segala titik genangan dan lainnya," kata Fahruraji.
"Demikian juga peralatan keselamatan juga sudah disiagakan," ungkapnya.
Sejauh ini yang terdampak genangan atau banjir rob akibat La-Nina tersebut di daerah Banjarmasin Barat, Banjarmasin Selatan, Banjarmasin Tengah dan sebagain Banjarmasin Utara.
"Pemukiman yang berada dekat bantaran sungai hampi semuanya terdampak genangan," demikian penjelasan Fahruraji.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
"Memang kondisi air pasang di daerah kita hal yang biasa, meski saat ini lebih tinggi intensitasnya, tapi jangan panik,' ujarnya di Banjarmasin, Jumat.
Dia pun menyampaikan, kondisi genangan air atau banjir rob di Banjarmasin tidak berlangsung lama.
"Saat ini pantauan kita sejak pukul 24.00 WITA air pasang mulai terjadi, sekitar tiga jam kondisi surut lagi," ujarnya.
Bagi daerah yang tetap mengalami genangan hingga pagi atau siang hari, ujar Fahruraji, itu kemungkinan ada saluran air yang tidak berfungsi dengan baik.
"Moga saja saat air pasang itu tidak terjadi hujan lebat yang lama, ditambah air kiriman dari bagian hulu sungai Martapura, kalau demikian kondisi genangan akan parah," ucapnya.
Sebagaimana pada musibah banjir pada awal tahun tadi atau pertengahan bulan Januari 2021, kata Fahruraji, kondisi hujan begitu tinggi dialami semua daerah di provinsi ini, ditambah air pasang tinggi dari kebiasaan, hingga Kota Banjarmasin yang dibagian paling hilir sungai Martapura jadi terdampak parah.
"Tapi kalau saat ini kita pantau tidak seperti lalu itu, jadi jangan panik, meski demikian tetap waspada, sebab bencana bisa tiba-tiba terjadi," ujar Fahruraji.
Pemerintah Kota Banjarmasin pun, katanya, sudah menerapkan status siaga bencana banjir, air pasang dan angin topan.
"Kita pun dibantu tim relawan yang jumlahnya tercatat kimi sekitar 150 orang relawan terus memantau segala titik genangan dan lainnya," kata Fahruraji.
"Demikian juga peralatan keselamatan juga sudah disiagakan," ungkapnya.
Sejauh ini yang terdampak genangan atau banjir rob akibat La-Nina tersebut di daerah Banjarmasin Barat, Banjarmasin Selatan, Banjarmasin Tengah dan sebagain Banjarmasin Utara.
"Pemukiman yang berada dekat bantaran sungai hampi semuanya terdampak genangan," demikian penjelasan Fahruraji.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021