Banjarmasin, (AntaranewsKalsel) - Petani di Kecamatan Kertak Hanyar dan wilayah sekitar Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan terhindar dari pengaruh El Nino yang menyebabkan kekeringan.


"Alhamdulillah kami di sini waktu kekeringan `banih sudah babuah dan bahkan ada yang mangatam` (tanaman padi sudah berbuah dan bahkan adan yang panen)," ujar keluarga Miah, salah satu warga tani Kertak Hanyar, Minggu.

"Kan lihat sendiri, tanaman padi sedang menguning dan siap panen," lanjut ibu dari tiga anak tersebut ketika ditemui Antara Kalimantan Selatan (Kalsel) sambil menunjuk hamparan di sekeliling/sekitar pemukiman penduduk setempat.

Menurut dia, pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi di wilayah Kertak Hanyar dan sekitarnya pada musim tanam kali ini juga cukup baik sebagaimana tahun lalu.

Kekeringan sawah akibat kemarau, akan lebih memudahkan warga tani memanen buah padi bila dibandingkan dengan keadaan berair.

Sebab, tuturnya, kalau keadaan sawah berair saat panen, padi bisa basah dan kalau pohon/batangnya yang roboh terendam air serta lambat memanen, bisa tumbuh seperti kecambah.

Sebagai contoh rumpun padi yang roboh diterjang angin dan sudah menampakan buah menguning itu bisa basah terenam dan cepat rusak kalau tidak segera dipanen.

"Tapi kalau panen saat sawah kering, maka padi yang dipanen itupun jadi kering, dan hasilnya juga menjadi baikn" katanya

Begitu pula padi yang sudah berbuah, kemudian roboh diterjang angin tidak masalah kalau keadaan sawah kering, walapun agak terlambat memanen, demikian Miah.

Kecamatan Kertak Hanyar, Gambut dan Kecamatan Sungai Tabuk merupakan sentra pertanian di Kabupaten Banjar, serta salah satu lumbung Kalsel.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015