Warga masyarakat kawasan Pegunungan Meratus wilayah Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan memanfaatkan kayu limbah terbawa arus ketika bencana banjir, 14 Januari 2021 menjadi sesuatu yang bermanfaat bernilai ekonomi.

Pewarta Antara Kalimantan Selatan (Kalsel) dari Banjarmasin yang melakukan perjalanan ke Hantakan - salah satu sisi Meratus, Sabtu melaporkan, warga masyarakat setempat memanfaat "kayu kaparan" (kayu limbah yang terbawa arus banjir) menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai ekonomi.

Sebagaimana Kasman, warga Desa Alat Kecamatan Hantakan (sekitar 12 kilometer dari Barabai, ibukota Kabupaten Hulu Sungai Tengah/HST) atau sekitar 177 kilometer timur laut Banjarmasin) memanfaatkan kayu kaparan untuk membangun Kedai Kopi Meratus.

Dengan keadaan yang alami dari kayu kaparan itu tampak artistik ketik dia buat menjadi meja untuk tamu ke Kedai Kopi Meratus yang sedang dalam pembangunan di samping Posko Meratus Desa Alat Kecamatan Hantakan.

"Kalau kita membeli meja atau keperluan lain untuk Kedai Kopi Meratus yang cukup artistik ini bisa mencapai jutaan rupiah," ujarnya dalam percakapan dengan Antara Kalsel.
Kayu limbah yang terbawa arus bencana banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel) dibuat menjadi bermanfaat/bernilai ekonomi seperti diolah meja/perabot untuk Kedai Kopi Meratus di Desa Alat Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). (Syamsuddin Hasan)

"Untuk jenis tanaman Kopi Meratus tersebut,. selain yang sudah ada, juga baru menanam lebih kurang empat hektare (ha)," lanjut laki-laki aktif membantu menyelematkan korban bencana banjir yang melanda hampir sebagian besar wilayah Kalsel, Januari lalu itu.

Kedai Kopi Meratus tersebut sengaja dia beri nama seperti itu, karena ingin mengenalkan/mempromosikan produk dan komoditas Kopi Meratus yang mempunyai ciri khas tersendiri.

"Penaman kopi tersebut, selain dapat bernilai ekonomi tinggi atau menjadi komoditas ekspor, juga dalam upaya merehabilitasi lahan kawasan hutan Pegunungan Meratus guna mencegah atau setidaknya meminimalkan bencana banjir karena bisa menjadi kawasan tangkapan air," demikian Kasman.
Posko Meratus di Desa Alat (sekitar 177 kilometer timur laut Banjarmasin) Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan - sekretariat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bidang lingkungan yang mengawal lingkungan hidup kawasan Pegunungan Meratus. (Syamsuddin Hasan)


 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021