Sepanjang Januari hingga Juli 2010 Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan menemukan dan menangani 1.489 balita penderita pneumonia.

Kepala Dinas Kesehatan Hulu Sungai Tengah Hardi Basuki di Barabai, Rabu mengatakan, dari total jumlah temuan itu kesemuanya dapat tertangani sehingga tidak sampai menyebabkan kematian.

"Penyebaran pneumonia terjadi secara sporadis dan fluktuatif setiap bulannya namun kematian akibat penyakit itu dapat dihindari melalui penanganan yang cepat dan tepat," ujarnya.

Pneumonia merupakan penyakit infeksi atau peradangan pada organ paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, ataupun parasit.

Saat ini, Pneumonia menjadi penyakit utama pada balita dan merupakan  penyakit serius yang dapat meragut nyawa bila tidak tertangani.

"Berdasarkan data dari 19 puskesmas yang ada di HST, jumlah balita penderita pneumonia terbanyak pada bulan Juli lalu," katanya.

Berturut-turut, berdasarkan data Dinkes HST, jumlah balita penderita pneumonia pada bulan Januari sebanyak 38 balita, Februari 139 balita, Maret 222 balita, April 44 balita, Mei 317 balita, Juni 348 balita dan Juli 384 balita.

Agar penanganan terhadap penyakit tersebut dapat dilakukan secara cepat, tepat dan merata, Dinkes HST memberikan target penemuan penderita kepada seluruh puskesmas yang ada.

"Setiap bulannya, puskesmas ditergetkan mampu menemukan dan menangani balita penderita pneumonia sebanyak 10 persen dari total jumlah bayi yang ada," tambahnya.

Penyakit itu dapat ditandai dengan batuk, demam, dan kesulitan bernafas pada balita hingga menyebabkan sakit pada dada.

Penanganan terhadap penderita pneumonia harus sampai benar-benar tuntas karena bila bakteri penyebab penyakit itu masih ada maka berpotensi untuk kembali kambuh.

Pewarta:

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2010