Wisata River Tubing Meratus yang dikelola oleh Kelompok Pemuda Desa Alat Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) kembali buka dan menawarkan tantangan wisata susur sungai menggunakan ban di jalur yang lebih ekstrem.
Wisata tersebut memang dikelola sejak Tahun 2018 yang lalu, namun saat sempat ramai-ramainya dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah, banjir bandang melanda di awal Januari 2021 tadi hingga membuat fasilitas wisata semuanya rusak.
"Kami coba bangkit kembali dan melakukan pembenahan, sementara cuma buka pada hari Sabtu dan Minggu saja," kata Hijrianor saat dihubungi pada Minggu (17/10).
Menurutnya, karena bekas banjir bandang itu, jalur-jalur susur sungai atau jeramnya yang sebelumnya biasanya saja menjadi lebih ekstrem. "Kita start dari Arangani sampai Desa Alat, ada dua paket pilihan, yakni sejam dan dua jam perjalanan mengarungi sungai," katanya.
"Biasanya berkelompok lebih ramai daripada seorang diri. Satu kali trip bisa 10 orang hingga 15 orang. Biaya per orangnya hanya Rp40 hingga 50 ribu tergantung trip yang akan dipilih," kata Hijri.
Dari tarif tersebut, diterangkannya, wisatawan mendapatkan fasilitas mobil pengantaran ke titik start, baju pelampung dan helm keamanan, air minum, cemilan dan didampingi oleh tim rescue yang bisa diminta untuk memfotokan selama susur sungai.
Hijrianoor menambahkan, dulu wisata itu memang milik BUMDes, namun sekarang sudah dikelola oleh Kelompok Pemuda Desa Alat. "Saat banjir bandang lalu hampir seluruh fasilitas wisata hancur, seperti gazebo tempat istirahat, parkir dan kamar ganti atau WC," katanya.
"Kerugian kami dulu mencapai Rp20 juta dan sedikit demi sedikit kami benahi kembali agar bisa seperti dulu lagi. Kami berharap juga ada bantuan dari pemerintah maupun swata atau darimanapun juga agar potensi wisata di Desa Alat kembali bangkit," katanya.
Saat ini pihaknya hanya buka pada Sabtu dan Minggu. "Setelah selesai pembenahan kelengkapan fasilitas wisata ini, rencananya Tahun 2022 kami akan buka tiap hari," tuntasnya.
Baca juga: Disponsori Perusahaan Tambang, Artis Yeslin Wang explore wisata di HST
Baca juga: Kerugian sektor pariwisata akibat banjir di HST mencapai Rp2 miliar lebih
Baca juga: Pengelola wisata di HST keberatan dengan Raperda pajak daerah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Wisata tersebut memang dikelola sejak Tahun 2018 yang lalu, namun saat sempat ramai-ramainya dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah, banjir bandang melanda di awal Januari 2021 tadi hingga membuat fasilitas wisata semuanya rusak.
"Kami coba bangkit kembali dan melakukan pembenahan, sementara cuma buka pada hari Sabtu dan Minggu saja," kata Hijrianor saat dihubungi pada Minggu (17/10).
Menurutnya, karena bekas banjir bandang itu, jalur-jalur susur sungai atau jeramnya yang sebelumnya biasanya saja menjadi lebih ekstrem. "Kita start dari Arangani sampai Desa Alat, ada dua paket pilihan, yakni sejam dan dua jam perjalanan mengarungi sungai," katanya.
"Biasanya berkelompok lebih ramai daripada seorang diri. Satu kali trip bisa 10 orang hingga 15 orang. Biaya per orangnya hanya Rp40 hingga 50 ribu tergantung trip yang akan dipilih," kata Hijri.
Dari tarif tersebut, diterangkannya, wisatawan mendapatkan fasilitas mobil pengantaran ke titik start, baju pelampung dan helm keamanan, air minum, cemilan dan didampingi oleh tim rescue yang bisa diminta untuk memfotokan selama susur sungai.
Hijrianoor menambahkan, dulu wisata itu memang milik BUMDes, namun sekarang sudah dikelola oleh Kelompok Pemuda Desa Alat. "Saat banjir bandang lalu hampir seluruh fasilitas wisata hancur, seperti gazebo tempat istirahat, parkir dan kamar ganti atau WC," katanya.
"Kerugian kami dulu mencapai Rp20 juta dan sedikit demi sedikit kami benahi kembali agar bisa seperti dulu lagi. Kami berharap juga ada bantuan dari pemerintah maupun swata atau darimanapun juga agar potensi wisata di Desa Alat kembali bangkit," katanya.
Saat ini pihaknya hanya buka pada Sabtu dan Minggu. "Setelah selesai pembenahan kelengkapan fasilitas wisata ini, rencananya Tahun 2022 kami akan buka tiap hari," tuntasnya.
Baca juga: Disponsori Perusahaan Tambang, Artis Yeslin Wang explore wisata di HST
Baca juga: Kerugian sektor pariwisata akibat banjir di HST mencapai Rp2 miliar lebih
Baca juga: Pengelola wisata di HST keberatan dengan Raperda pajak daerah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021