Warga Lok Buntar Kecamatan Haruyan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dilaporkan sempat hilang secara misterius saat berada di hutan area perkebunan karet.
Kapolres HST AKBP Danang Widaryanto melalui Kasubsi PIDM Sihumas Polres HST Aipda M Husaini saat dikonfirmasi menerangkan, pihak Polsek Haruyan sebelumnya memang telah menerima laporan kehilangan orang pada Sabtu (16/10) sekitar pukul 22.00 Wita dan para anggota juga turut ikut mencari bersama warga dan para relawan.
Identitas orang yang diduga hilang atau belum balik ke rumah tersebut bernama Selamat Hariyadi atau akrab dipanggil Yadi berumur 25 Tahun dan kesehariannya adalah beternak bebek dan menyadap karet.
Dari keterangan orangtuanya, Rusdian mengatakan, pada hari Sabtu itu sekitar pukul 13.00 Wita, Yadi sempat berpamitan pergi ke hutan untuk membersihkan rumput dan akan menuju pondok miliknya di area perkebunan karet.
Pada pukul 16.00 Wita, orangtuanya mendatangi ke pondok tersebut namun Si Yadi tidak berada di tempat. "Dicari sekitar pondok, juga tidak ada, sedangkan pintu pondok masih dalam keadaan terbuka dan satu-satunya kunci cuma Yadi yang simpan," kata Rusdian.
Tidak sampai disitu, orangtuanya juga mencari ke area perkebunan tempat biasanya yang bersangkutan menyadap karet, namun sampai pukul 18.30 Wita dan waktu mulai senja, yang bersangkutan masih tidak kelihatan batang hidungnya.
Setelah itu, ketika Ia ingin pulang, tiba-tiba orangtuanya dari kejauhan mendengar suara memanggilnya dengan sebutan "Abah". Ia pun mencoba mencari kembali dan mendatangi sumber suara, namun lagi-lagi Yadi tidak berada di tempat atau tidak ditemukan.
Karena hari sudah gelap, Rusdian pun balik ke rumah dan menyampaikan perihal hilangnya Yadi tersebut kepada keluarga dan warga sekitar.
Malam itu pula, dibantu para relawan dan warga sekitar kembali melanjutkan pencarian, namun hingga Minggu (17/10) sekitar pukul 02.00 dini hari, Yadi juga belum ditemukan.
Ayahnya menyebutkan, saat pamit pergi ke hutan, Yadi membawa sebilah parang tanpa kumpang yang tujuannya untuk membersihkan rumput di sekitar pondoknya.
Masih dari keterangan orangtuanya, sebelum dinyatakan hilang, yang bersangkutan juga sempat sakit dari hari Selasa 12 Oktober 2021 yang lalu dan dalam waktu dua hari terakhir tidak mau makan.
"Anak saya itu mau makan baru hari ini (Sabtu 16 Oktober 2021) sekitar pukul 12.30 Wita sebelum pergi ke hutan. Ia juga sempat minta buatkan kopi lalu BAB ke sungai," katanya.
Upaya pencarian Selamat pun dilanjutkan pagi, Minggu (17/10) dengan melibatkan para relawan namun diperluas dengan jumlah yang lebih banyak lagi dan akhirnya sekitar pukul 10.10 Wita para relawan menerima informasi bahwa Yadi telah ditemukan.
"Yadi ditemukan oleh para kelompok Habsyi yang sedang pergi ke acara Maulid di Batu Habu Desa Haruyan Seberang dan melihat Yadi sedang berjalan sendirian," kata salah seorang Anggota Polsek Haruyan Bripka Rudianur yang tugas sebagai Bhabinkamtibmas desa setempat.
Ia menyampaikan bahwa Yadi sudah dibawa balik ke rumah orangtuanya dan masih dalam kondisi sehat namun belum bisa diajak bicara.
Baca juga: Titik Bumi Coffee gelar Brewers Cup 2021 pada ulang tahun yang pertama
Baca juga: Rumah Rusdi selesai direhab melalui program TMMD, secara simbolis kunci diserahkan Bupati
Baca juga: Ketahuan di CCTV, pencuri di warung makan Barabai dibekuk Polisi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Kapolres HST AKBP Danang Widaryanto melalui Kasubsi PIDM Sihumas Polres HST Aipda M Husaini saat dikonfirmasi menerangkan, pihak Polsek Haruyan sebelumnya memang telah menerima laporan kehilangan orang pada Sabtu (16/10) sekitar pukul 22.00 Wita dan para anggota juga turut ikut mencari bersama warga dan para relawan.
Identitas orang yang diduga hilang atau belum balik ke rumah tersebut bernama Selamat Hariyadi atau akrab dipanggil Yadi berumur 25 Tahun dan kesehariannya adalah beternak bebek dan menyadap karet.
Dari keterangan orangtuanya, Rusdian mengatakan, pada hari Sabtu itu sekitar pukul 13.00 Wita, Yadi sempat berpamitan pergi ke hutan untuk membersihkan rumput dan akan menuju pondok miliknya di area perkebunan karet.
Pada pukul 16.00 Wita, orangtuanya mendatangi ke pondok tersebut namun Si Yadi tidak berada di tempat. "Dicari sekitar pondok, juga tidak ada, sedangkan pintu pondok masih dalam keadaan terbuka dan satu-satunya kunci cuma Yadi yang simpan," kata Rusdian.
Tidak sampai disitu, orangtuanya juga mencari ke area perkebunan tempat biasanya yang bersangkutan menyadap karet, namun sampai pukul 18.30 Wita dan waktu mulai senja, yang bersangkutan masih tidak kelihatan batang hidungnya.
Setelah itu, ketika Ia ingin pulang, tiba-tiba orangtuanya dari kejauhan mendengar suara memanggilnya dengan sebutan "Abah". Ia pun mencoba mencari kembali dan mendatangi sumber suara, namun lagi-lagi Yadi tidak berada di tempat atau tidak ditemukan.
Karena hari sudah gelap, Rusdian pun balik ke rumah dan menyampaikan perihal hilangnya Yadi tersebut kepada keluarga dan warga sekitar.
Malam itu pula, dibantu para relawan dan warga sekitar kembali melanjutkan pencarian, namun hingga Minggu (17/10) sekitar pukul 02.00 dini hari, Yadi juga belum ditemukan.
Ayahnya menyebutkan, saat pamit pergi ke hutan, Yadi membawa sebilah parang tanpa kumpang yang tujuannya untuk membersihkan rumput di sekitar pondoknya.
Masih dari keterangan orangtuanya, sebelum dinyatakan hilang, yang bersangkutan juga sempat sakit dari hari Selasa 12 Oktober 2021 yang lalu dan dalam waktu dua hari terakhir tidak mau makan.
"Anak saya itu mau makan baru hari ini (Sabtu 16 Oktober 2021) sekitar pukul 12.30 Wita sebelum pergi ke hutan. Ia juga sempat minta buatkan kopi lalu BAB ke sungai," katanya.
Upaya pencarian Selamat pun dilanjutkan pagi, Minggu (17/10) dengan melibatkan para relawan namun diperluas dengan jumlah yang lebih banyak lagi dan akhirnya sekitar pukul 10.10 Wita para relawan menerima informasi bahwa Yadi telah ditemukan.
"Yadi ditemukan oleh para kelompok Habsyi yang sedang pergi ke acara Maulid di Batu Habu Desa Haruyan Seberang dan melihat Yadi sedang berjalan sendirian," kata salah seorang Anggota Polsek Haruyan Bripka Rudianur yang tugas sebagai Bhabinkamtibmas desa setempat.
Ia menyampaikan bahwa Yadi sudah dibawa balik ke rumah orangtuanya dan masih dalam kondisi sehat namun belum bisa diajak bicara.
Baca juga: Titik Bumi Coffee gelar Brewers Cup 2021 pada ulang tahun yang pertama
Baca juga: Rumah Rusdi selesai direhab melalui program TMMD, secara simbolis kunci diserahkan Bupati
Baca juga: Ketahuan di CCTV, pencuri di warung makan Barabai dibekuk Polisi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021