Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Kalangan anggota DPRD Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan mendorong pelaksana mega proyek pembangunan jembatan Pulaulaut, Kotabaru dengan daratan Kalimantan mengedepankan transparansi dalam penggunaan anggaran.


Wakil Ketua Komisi III DPRD Kotabaru, Denny Hendro, di Kotabaru, Rabu menandaskan transparansi wajib dilakukan mengingat sepenuhnya pembangunan infrastruktur yang akan menjadi icon Kalimantan Selatan itu didanai uang rakyat baik dari APBD dua kabupaten, provinsi dan APBN.


Komisi III dewan Kotabaru sempat berdiskusi dengan pihak provinsi selaku pelaksana program, namun dalam kesmepatan tersebut mereka belum mengetahui detail anggaran yang sudah teralokasikan dalam tahap awal pembangunan jembatan, ujar kata Denny.

Sesuai dengan tupoksi komisi yang diembannya, menurut politisi Partai PPP ini menyebut infrastruktur merupakan salah satu bidang kerjanya, sehingga sangat relevan menanyakan hal-hal seputar pembangunan jembatan terpanjang di Indonesia (sekitar 6,5 kilo meter) tersebut.

Bersamaan itu, Denny juga berharap kepada segenap pihak para pemangku kepentingan (stakeholder) untuk berkomitmen mengawal jalanya proyek jembatan yang ditaksir akan menelan anggaran sekitar Rp3,6 triliun itu.

Diketahui, pembangunan jembatan yang menghubungkan Kabupaten Kotabaru dengan Kabupaten Tanah Bumbu yang pendanannya dari APBD Kotabaru dan Tanah Bumbu, APBD Provinsi Kalsel dan APBN telah dimulai dengan ditandai seremoni peletakan batu pertama (ground breaking) oleh Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin dan Bupati H Irhami Ridjani pada 9 Juli di Tanjung Serdang.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Wakil Gubernur H Rudi Resnawan bersama Bupati Tanah Bumbu Mardani H Maming sehari sebelumnya bertempat di titik oprit jembatan Desa Batulicin, Tanah Bumbu.

Ketua DPRD Kotabaru Hj Alfisah mengaku gembira dan sangat mendukung dimulainya pembangunan jembatan Pulau Laut yang selama ini sudah lama dinantikan oleh masyarakat Bumi Saijaan.

Menurut dia, dimulainya pembangunan jembatan ini merupakan implementasi dari komitmen pemerintah baik daerah dan pusat dalam memberikan layanan yang terbaik bagi rakyat.

Dengan terbangunnya jembatan terpanjang di Indonesia (sepanjang 6,5 Km), akan berdampak positif bagi pertumbuhan perekonomian Kalimantan Selatan khususnya Kotabaru, yang tidak lagi `terisolir` karena koneksi dengan daerah luar sudah bisa dilakukan tidak dengan biaya mahal.

Sebab diketahui selama ini, sarana pendukung terhubungnya aktivitas perekonomian masyarakat Kabupaten Kotabaru dari dan ke luar dari Pulau Laut harus melalui transportasi laut yang harus terbatas dengan waktu dan biaya tinggi.

Meski sudah ada sarana lain seperti pesawat dengan kapasitas terbatas, namun hal ini masih dinilai kurang efisien karena biaya yang relatif mahal. Sementara jika menggunakan penyeberangan kapal ferry, harus mengikuti ritme operasional kapal yang belum bisa 24 jam.

  Sementara itu, tahap awal pemerintah mengalokasikan dana sekitar Rp43 miliar untuk pembukaan lahan dan yang lainnya, dan dimenangkan salah satu perusahaan `plat merah` PT Adhi Karya. 
   

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015