Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Wakil Gubernur Kalimantan Selatan H Rudy Resnawan menyatakan, daerahnya sedang mewaspadai terjadinya kebakaran hutan seiring cuaca ekstrem panas yang saat ini melanda provinsi itu.

Menurut dia, di Banjarmasin, Sabtu, Provinsi Kalsel yang memiliki wilayah hutan belantara dan hutan tanah gambut cukup luas, pada musim panas ini sangat rawan terjadi musibah kebakaran, sehingga harus menjadi kewaspadaan semua pihak, karena hal itu bisa menimbulkan kerugian besar.

Sebab, tutur dia, musibah kebakaran hutan akan menjadikan kerusakan parah bagi alam yang merupakan penyeimbang dan penyangga bagi kehidupan dunia ini selain asap yang ditimbulkan membahayakan kesehatan.

"Karena kalau ini terjadi bisa menjadi musibah kerugian bagi publik istilahnya, maka tugas kita bersama pula untuk mencegah/mengatasinya, tidak hanya pemerintah, aparat, dan badan penaggulangan bencana," ucapnya.

Rudy mengakui, bahwa musibah kebakaran hutan di daerah ini hampir tidak bisa dihindari setiap tahunnya utamanya saat musim kemarau sebagaimana saat ini, karenanya perlu sama-sama memikirkan bagaimana mencegah dan menanggulanginya.

"Karena ini tidak hanya unsur kesengajaan adanya oknum membakar hutan, tapi yang sulit itu karena terjadinya unsur alam," ungkapnya.

Dia menjelaskan, hutan tanah gambut merupakan salah satu potensi besar terjadinya kebakaran secara alami itu, di mana semak belukarnya dapat menimbulkan percikan api hanya dengan saling bergesekan saat kemarau.

"Kita pernah menyaksikan sendiri dari udara, bagaimana titik adanya kebakaran hutan yang dirasa tidak mungkin ada orang sampai ke sana, jadi sangat mustahil ada yang sengaja menbakar, kemungkinan besar karena itu terjadi secara alami," ucapnya meyakinkan.

Menurut dia, pemerintah provinsi sudah melakukan langkah koordinasi dengan 13 pemerintah kabupaten/kota serta badan penanggulangan bencana dan kebakaran di daerah ini termasuk pihak aparat untuk menjaga potensi titik-titik terjadinya kebakaran hutan di daerah ini.

"Intinya kita berusaha semaksimal mungkin menjaga agar tidak terjadi kebakaran hutan parah lagi di daerah ini," ujarnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015