Pemerintah Kabupaten Barito Kuala (Pemkab Batola), Kalimantan Selatan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dinas PUPR) menyelenggarakan Sidang Komisi Irigasi ke-2 dan Asisten  Penyusunan Rencana Pengelolaan Pengembangan Sistem Irigasi (RP2I), di Aula Dinas PUPR lantai 2 Marabahan, Selasa (5/10).

Kegiatan tersebut diikuti 35 orang peserta,  terdiri dari peserta dari unsur anggota Komisi Irigasi Batola, Sekretariat Komisi Irigasi, Perwakilan Komisi Provinsi Kalsel, Kepala BPP seluruh kecamatan se-Batola, Konsultan ISAI Regional Kalimantan, dan Konsultan Pendukung IPDMIP. 

Kegiatan melibatkan Bappelitbang, Distan TPH, dan DKPP dengan nara sumber dari Dinas PUPR Provinsi Kalsel dan BMKG Kelas 1 Provinsi Kalsel ini dibuka Bupati Batola Hj Noormiliyani AS. 

“Pemkab Batola berharap komitmen bersama melakukan berbagai langkah dan upaya guna memberikan rekomendasi penyelesaian permasalahan irigasi di Batola pasca banjir lalu,” papar Bupati Hj Noormiliyani AS melalui Kadis PUPR, Saberi Thannoor, saat membuka kegiatan. 

Bupati mengharapkan, melalui sidang irigasi  para peserta dapat mendiskusikan rencana tata tanam global (RTTG) dan rencana tata tanam detail (RTTD) serta berbagai permasalah irigasi yang menjadi kendala di Kabupaten Batola. 

Dikatakannya, sektor pertanian di Batola dengan sistem irigasi rawa yang bergantung pasang surut dan hujan dalam menentukan maupun merumuskan pola tanam harus mempertimbangkan informasi cuaca. 

Oleh karena itu,  dia mengapresiasi keterlibatan BMKG Kalsel pada acara itu sebagai narasumber. 

Dalam sidang komisi irigasi,  Noormiliyani juga berharap, dilaksanakannya penentuan daerah irigasi prioritas dalam penyusunan dokumen rencana pengelolaan dan pengembangan sistem irigasi (RP2I), merumuskan rencana tahunan, serta memberikan pertimbangan dalam mengatasi permasalahan daerah akibat banjir, kekeringan, dan bencana alam lainnya. 

Sebelumnya, Ketua Panitia Pelaksana yang juga Kabid Sumber Daya Air Dinas PUPR Batola Chairur Razi menerangkan, sidang komisi irigasi ke-2 ini mengambil tema “Mempertahankan Lahan Sawah Beririgasi Mendukung Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) di Kabupaten Barito Kuala.”

Dalam kegiatan tersebut para peserta mendapatkan materi terkait iklim dan curah hujan terhadap pola tanam, teknologi pertanian, RTTG dan RTTD, serta diskusi. 

Dia juga  mengatakan, keberadaan komisi irigasi selama ini menunjukan rata-rata baik, namun terdapat beberapa catatan yang perlu ditingkatkan.
 

Pewarta: Arianto

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021