Wali Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan H Ibnu Sina menyatakan daerahnya melayangkan protes atas masih diperpanjangnya penetapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 hingga 18 Oktober 2021.

Pasalnya, kata dia di Banjarmasin, Selasa, Pemerintah Kota Banjarmasin sudah meyakini dengan upaya yang sudah dilakukan selama menjalani PPKM level 4 hingga 10 pekan atau 26 Juli hingga 4 Oktober 2021 tadi, dengan semua indikator, level PPKM pasti turun.

Bahkan dia mengingat pernyataan Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto pada pekan sebelumnya bahwa Kota  Banjarmasin sudah berstatus PPKM level 2.

"Empat hari lalu kan pak menteri bilang Banjarmasin itu di level 2, maksimal jadi level 3," ujarnya.

Tapi kenyataannya tadi malam itu, dirinya sendiri ikut kaget dan rasa tidak percaya, kotanya kembali diterapkan PPKM level 4 dari 5 hingga 18 Oktober 2021, bersama lima kabupaten/kota lainnya di luar Jawa dan Bali.

"Kasian masyarakat kita kalau terus level 4. Kita mau terbang ke mana harus mengeluarkan biaya lebih. Intinya saya protes sama pak menteri," kata Ibnu Sina.

Protes dirinya tersebut beralasan, karena seluruh indikator, baik yang utama dan tambahan sudah terpenuhi untuk turun level PPKM.

Seperti indikator capaian vaksin, Kota Banjarmasin sudah berada di sekitar 50,35 persen, ini tertinggi se-provinsi.

Kemudian, lanjut dia, tingkat keterisian tempat tidur pasein COVID-19 di rumah sakit yang masih 4 persen saja dari ketersediaan.

"Untuk indikator BOR ini sudah di level 1," ujarnya.

Selanjutnya kasus perawatan mingguan 2,5 persen per 100 ribu penduduk. Kemudian pelaksanaan testing mencapai 209,6 persen dari target sasaran.

Dia pun menyatakan, perpanjang PPKM level 4 di Kota Banjarmasin ini membuat upaya yang dilakukan sejauh ini terasa sia-sia, hingga pihaknya meminta pemerintah pusat adil dan transparan untuk kebijakan ini.
 

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021