Bagi para penggiat lingkungan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, sudah tidak asing lagi jika ada yang menyebut nama Mohammad Ary yang dikenal juga sebagai Mantan Kepala Biro Umum Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini.
Pasalnya, Mohammad Ary sering tampil sebagai pelaku giat pelestarian lingkungan khususnya sungai sekaligus menjadi pembicara dikala ada kegiatan pelatihan atau pemberdayaan masyarakat dalam pelestarian lingkungan baik yang diselenggarakan Balai Wilayah Sungai (BWS) atau Pemkot Banjarmasin.
Tatkala ada kegiatan giat Sungai Veteran Kota Banjarmasin dalam kaitan hari jadi kota Banjarmasin baru-baru ini, nama Mohammad Ary selalu disebut disebut, karena lelaki yang bermukim di bilangan Kayu Tangi II Kota Banjarmasin inilah yang mencoba membangun kembali Sungai Veteran sebagai ikon Kota Banjarmasin, melalui gerakan Banjarmasin Peduli Sungai (Balingai).
Dalam gerakan Balingai, Mohammad Ary yang juga dikenal sebagai penggiat silaturahmi kulaan Banjar ini, mencoba merancang kegiatan Baliangai melalui sebuah kemitraan Pentahelex artinya melibatkan unsur pemerintah, dunia usaha, akademisi, media, serta komunitas.
Dengan mengenakan baju kaos hitam bertuliskan "aku cinta Banjarmasin" ini lelaki ayah dua putra inipun saat kegiatan giat sungai veteran mengajak etnis keturunan ikut dalam upaya menormalisasi sungai yang dirancang akan menjadi sebuah lokasi layaknya Cheonggyecheon Korea Selatan ini.
Menurut Ketua Forum Komunitas Hijau (FKH) Banjarmasin ini, sebagai orang Banjarmasin wajar kalau mencintai Banjarmasin, apalagi Banjarmasin dengan hampir 300 buah sungainya nan indah wajar kalau kota ini harus dicintai.
Sebagai orang yang mencintai sungai maka menurut pendiri Masyarakat Peduli Sungai (Melingai) yang sekarang menjadi yuri lomba maharagu sungai tersebut, seharusnya sungai dibersihkan dipelihara hingga sungai bersih dan indah.
Jika sungai bersih dan indah dan keberadannya kembali seperti semula maka sungai akan mampu berfunsi ganda sebagai draenasi, transportasi, sumber air minum, serta yang belakangan digaungkan sebagai magnet pariwisata.
Banjarmasin tak ada sumberdaya alam berupa hutan atau tambang, Banjarmasin hanyalah memiliki sungai, nah bagaimana sungai ini akan mampu menjadi magnet ekonomi yang akan mensejahterakan masyarakatnya tentu melalui pariwisata.
Oleh karena itu cintailah sungai dan jadikanlah sungai sebagai uratnadi kehidupan yang selalu bersih dan indah.
Editor: Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Pasalnya, Mohammad Ary sering tampil sebagai pelaku giat pelestarian lingkungan khususnya sungai sekaligus menjadi pembicara dikala ada kegiatan pelatihan atau pemberdayaan masyarakat dalam pelestarian lingkungan baik yang diselenggarakan Balai Wilayah Sungai (BWS) atau Pemkot Banjarmasin.
Tatkala ada kegiatan giat Sungai Veteran Kota Banjarmasin dalam kaitan hari jadi kota Banjarmasin baru-baru ini, nama Mohammad Ary selalu disebut disebut, karena lelaki yang bermukim di bilangan Kayu Tangi II Kota Banjarmasin inilah yang mencoba membangun kembali Sungai Veteran sebagai ikon Kota Banjarmasin, melalui gerakan Banjarmasin Peduli Sungai (Balingai).
Dalam gerakan Balingai, Mohammad Ary yang juga dikenal sebagai penggiat silaturahmi kulaan Banjar ini, mencoba merancang kegiatan Baliangai melalui sebuah kemitraan Pentahelex artinya melibatkan unsur pemerintah, dunia usaha, akademisi, media, serta komunitas.
Dengan mengenakan baju kaos hitam bertuliskan "aku cinta Banjarmasin" ini lelaki ayah dua putra inipun saat kegiatan giat sungai veteran mengajak etnis keturunan ikut dalam upaya menormalisasi sungai yang dirancang akan menjadi sebuah lokasi layaknya Cheonggyecheon Korea Selatan ini.
Menurut Ketua Forum Komunitas Hijau (FKH) Banjarmasin ini, sebagai orang Banjarmasin wajar kalau mencintai Banjarmasin, apalagi Banjarmasin dengan hampir 300 buah sungainya nan indah wajar kalau kota ini harus dicintai.
Sebagai orang yang mencintai sungai maka menurut pendiri Masyarakat Peduli Sungai (Melingai) yang sekarang menjadi yuri lomba maharagu sungai tersebut, seharusnya sungai dibersihkan dipelihara hingga sungai bersih dan indah.
Jika sungai bersih dan indah dan keberadannya kembali seperti semula maka sungai akan mampu berfunsi ganda sebagai draenasi, transportasi, sumber air minum, serta yang belakangan digaungkan sebagai magnet pariwisata.
Banjarmasin tak ada sumberdaya alam berupa hutan atau tambang, Banjarmasin hanyalah memiliki sungai, nah bagaimana sungai ini akan mampu menjadi magnet ekonomi yang akan mensejahterakan masyarakatnya tentu melalui pariwisata.
Oleh karena itu cintailah sungai dan jadikanlah sungai sebagai uratnadi kehidupan yang selalu bersih dan indah.
Editor: Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021