Vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan (Kalsel) belum sepenuhnya atau belum mencapai target.

"Hal itu terungkap saat Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kalsel yang juga membidangi kesehatan melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan vaksinasi COVID-19 ke Batola," ujar Humas Sekretariat Dewan (Setwan) provinsi tersebut melalui WA-nya, Ahad (3/10).

Di hadapan Komisi IV yang dipimpin Ketuanya HM Lutfi Saifuddin SSos itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Batola dr Azizah Sri Wedari MPH menyatakan, secara umum pelayanan kesehatan di kabupatennya tidak mengalami q COVID-19 untuk masyarakat Batola belum bisa sepenuhnya atau belum mencapai target, kutip Humas Setwan Kalsel tersebut.

"Cakupan vaksinasi COVID-19 secara keseluruhan baru mencapai 17 persen untuk vaksinasi satu/pertama, dan vaksinasi dua/kedua belum mencapai 10 persen dari sasaran target kami 244.000,” jelas Kepala Dinkes Batola seperti dikutip Humas Setwan Kalsel.

"Menurut Kepala Dinkes Batola,. salah satu penyebab belum tercapainya target tersebut, karena pasokan vaksin kurang. Padahal Tim kami telah bergerak maksimal untuk melakukan vaksinasi kepada masyarakat

"Salah satu yang menyebabkan belum tercapainya target tersebut yakni pasokan vaksin yang kurang, padahal tim telah bergerak maksimal untuk melakukan vaksinasi kepada masyarakat," kutipnya lagi.

Kunjungan rombongan Komisi IV Bidang Kesra DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) ke Puskesmas Semangat Dalam Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala (Batola), 1 Oktober lalu. (Istimewa/Humas Setwan Kalsel.)

Dalam monitoring pelaksanaan vaksinasi COVID-19 ke "Bumi Selidah" atau daerah pertanian pasang surut Batola pada 1 Oktober lalu tersebut, Komisi IV mengunjungi Puskesmas Semangat Dalam Kecamatan Alalak.

Ketika itu Ketua Komisi IV HM Lutfi Saifuddin menjelaskan, bahwa kunjungannya untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di kabupaten wilayah barat provinsinya yang berbatasan dengan Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng).

“Kita ingin tahu juga kendala yang dihadapi sejauh mana pelaksanaan vaksinasi COVID-19 kepada masyarakat dan sudah sejauh mana capaian target yang telah dilaksanakan,” ujar anggota DPRD Kalsel dua periode itu.

Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel I/Kota Banjarmasin itu menambahkan, bahwa Komisi IV telah mendesak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia untuk pemenuhan stok vaksinasi di provinsinya yang kini berpenduduk lebih empat juta jiwa tersebar pada 13 kabupaten/kota.

"Pada kesempatan Komisi IV DPRD Kalsel bertemu dengan Kemenkes beberapa hari lalu, kami mengimbau agar pemasukan data masyarakat yang sudah divaksin lebih cepat lagi," ujar wakil rakyat dari Partai Gerindra tersebut.

"Pihak Kemenkes beralasan bahwa keterlambatan pengiriman vaksin COVID-19 ke Kalsel salah satunya karena lambatnya entri data masyarakat yang sudah divaksin, sehingga ini mempengaruhi data di Kementerian,” demikian Lutfi Saifuddin.

 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021