Jakarta,   (Antaranews Kalsel) - Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora Yuni Poerwanti mengatakan program Ekspedisi Nusantara Jaya (ENJ) 2015 dapat mengoptimalkan peran pemuda dan menangkap peluang bagi pemuda secara umum untuk bersatu dari seluruh daerah di Indonesia.


"Para pemuda akan terus ikut berpartisipasi dalam program ENJ untuk membangkitkan para pemuda Indonesia, khususnya pemuda di tempat sandar ENJ," kata Yuni seperti dilansir tim media Kemenpora di Jakarta, Minggu.

Ia mengatakan, Kemenpora melalui duta para pemuda ikut berpartisipasi dalam ekspedisi tersebut dan memberikan bantuan berupa alat-alat olahraga yang disalurkan melalui koordinasi pemerintah daerah.

Sebelumnya, Yuni Poerwanti mewakili Menpora Imam Nahrawi pada Jumat (19/6) melakukan kunjungan kegiatan Ekspedisi Nusantara Jaya di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Hadir juga dalam acara tersebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo, Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur Laksda TNI Darwanto, dan Wagub NTT Benny Alexander Litelnoni.       Ekspedisi Nusantara Jaya 2015 melibatkan 4.000 orang dari seluruh Indonesia serta menggunakan KRI 593-Banda Aceh, 86 kapal perintis, dan dua kapal rumah sakit Doctor Share.  

KRI 593-Banda Aceh difungsikan sebagai kapal utama yang berlayar melalui rute Jakarta-Makassar-Sorong-Saumlaki-Jakarta sementara kapal-kapal perintis bertugas mengangkut para relawan dan barang bantuan dari pelabuhan besar menuju daerah tujuan.

Kapal-kapal dalam ekspedisi itu antara lain mengangkut makanan tambahan, bahan pokok, buku pelajaran, perlengkapan sekolah, bibit tanaman, kitab suci atau buku ibadah, tangki air, genset, sel surya, televisi, dan parabola.

Selain itu, ada sekitar 250 relawan dan wartawan yang akan mendapat pelatihan kemaritiman dan kepemimpinan selama berada di kapal.

Ekspedisi tersebut berlangsung selama 30 hari hingga 30 Juni, dan akan menyinggahi sedikitnya 540 pelabuhan di 22 provinsi.

Ekspedisi Nusantara Jaya 2015 akan mendistribusikan bantuan dan melakukan aksi sosial bagi masyarakat yang tinggal di pulau terluar, daerah terpencil serta wilayah perbatasan yang selama ini sulit dijangkau.

Ekspedisi itu merupakan program kerja sama Kementerian Koordinator Kemaritiman dengan TNI Angkatan Laut, Kementerian Perhubungan, sejumlah kementerian dan lembaga pemerintah non-kementerian, badan usaha milik negara, dan lembaga swadaya masyarakat./e

Pewarta: Benardy Ferdiansyah

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015