Bupati Tapin HM Arifin Arpan bersama pengusaha batu bara sekaligus tokoh masyarakat setempat yaitu HM Zaini Mahdi (H Ijai) dan H Muhammad Hatta (H Ciut) meresmikan jembatan underpass di jalan lingkar Binuang yang dibangun PT Binuang Mitra Bersama (BMB) Blok Dua.
Peresmian underpass itu ditandai dengan penekanan sirine yang juga diikuti oleh Direktur PT BMB Blok Dua dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti sebagai tanda peresmian
Jembatan underpass lingkar Binuang itu memiliki panjang 255 meter, panjang bentang tengah 20 meter (girder baja), lebar jembatan 10 meter dan lebar badan jalan 7 meter, bersumber dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) PT BMB Blok Dua, sebesar Rp 26 miliar.
Bupati Tapin HM Arifin Arpan mengatakan dengan adanya underpass itu akan bermanfaat untuk masyarakat.
"Jalan ini kan jalan trans Kalimantan tentunya masyarakat 13 Kabupaten Kota di Kalimantan Selatan banyak yang menggunakan jalan ini," ujarnya.
Dikatakannya, saat ibukota negara pindah ke Kalimantan Timur, Tapin akan menjadi penunjang ibukota, yang membuat pembangunan infrastruktur menjadi penting.
"Jadi saya berharap kepada semua pihak agar memelihara dan menjaga jembatan ini,yang menelan biaya kurang lebih sekitar Rp 26 miliar sepenuhnya oleh dana CSR PT BMB ini," ujarnya.
Direktur PT BMB Blok Dua Abdul Azis Noor mengatakan pembangunan underpass itu merupakan bentuk komitmen perusahaan terkait CSR mendukungan pembangunan infrastruktur Kabupaten Tapin.
"Intinya, bagaimana program CSR dari PT BMB ini bisa bermanfaat untuk masyarakat Tapin khususnya seperti halnya yang sudah sering kita lakukan terhadap sarana dan prasarana keagamaan, ponpes, beasiswa bagi pelajar dan lain lain," ujarnya.
Ke depan, dikatakannya PT BMB berencana membuat danau Paranginan Ratu di Kecamatan Lokpaikat menjadi objek wisata terpadu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Peresmian underpass itu ditandai dengan penekanan sirine yang juga diikuti oleh Direktur PT BMB Blok Dua dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti sebagai tanda peresmian
Jembatan underpass lingkar Binuang itu memiliki panjang 255 meter, panjang bentang tengah 20 meter (girder baja), lebar jembatan 10 meter dan lebar badan jalan 7 meter, bersumber dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) PT BMB Blok Dua, sebesar Rp 26 miliar.
Bupati Tapin HM Arifin Arpan mengatakan dengan adanya underpass itu akan bermanfaat untuk masyarakat.
"Jalan ini kan jalan trans Kalimantan tentunya masyarakat 13 Kabupaten Kota di Kalimantan Selatan banyak yang menggunakan jalan ini," ujarnya.
Dikatakannya, saat ibukota negara pindah ke Kalimantan Timur, Tapin akan menjadi penunjang ibukota, yang membuat pembangunan infrastruktur menjadi penting.
"Jadi saya berharap kepada semua pihak agar memelihara dan menjaga jembatan ini,yang menelan biaya kurang lebih sekitar Rp 26 miliar sepenuhnya oleh dana CSR PT BMB ini," ujarnya.
Direktur PT BMB Blok Dua Abdul Azis Noor mengatakan pembangunan underpass itu merupakan bentuk komitmen perusahaan terkait CSR mendukungan pembangunan infrastruktur Kabupaten Tapin.
"Intinya, bagaimana program CSR dari PT BMB ini bisa bermanfaat untuk masyarakat Tapin khususnya seperti halnya yang sudah sering kita lakukan terhadap sarana dan prasarana keagamaan, ponpes, beasiswa bagi pelajar dan lain lain," ujarnya.
Ke depan, dikatakannya PT BMB berencana membuat danau Paranginan Ratu di Kecamatan Lokpaikat menjadi objek wisata terpadu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021