Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XI Kalimantan Profesor Udiansyah seakan tidak kenal lelah untuk menjaring anak muda lulusan SLTA di wilayah Kalimantan, untuk terus melanjutkan kuliah.

Bahkan Prof Udiansyah rela turun langsung ke pelosok, seperti ke pelosok daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah untuk bertemu dengan tokoh masyarakat,  menyosialisasikan tentang program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.

Menurut Prof Udiansyah kepada beberapa tokoh masyarakat di Desa Haliau Barabai, program KIP-Kuliah menjadi kesempatan yang tidak boleh disia-siakan oleh anak-anak muda yang tidak bisa melanjutkan kuliah karena terkendala biaya.

"Pemerintah mempunyai program, namanya KIP Kuliah, yaitu program yang memberikan kesempatan kepada seluruh generasi muda untuk bisa melanjutkan kuliah secara gratis," kata Prof Udiansyah didamping Camat Barabai Ramadhan.

Menurut Prof Udiansyah, pemerintah bukan hanya membebaskan SPP selama kuliah, tetapi juga memberikan bantuan biaya hidup selama menempuh pendidikan perguruan tinggi empat tahun.
 
Kepala LLDIKTI Wilayah XI Prof Udiansyah (baju biru) Bupati HST H Aulia Oktafiandi dan Camat Barabai Ramadhan. (Antaranews Kalsel/Humas LLDIKTI Wilayah XI)

Sosialisasi tersebut, mendapatkan sambutan antusias dari warga sekitar, yang mempertanyakan berbagai hal seputar KIP Kuliah.

Prof Udiansyah menjelaskan, para calon mahasiswa boleh memilih perguruan tinggi manapun yang dia inginkan, di seluruh wilayah Kalimantan.

"Jadi anak-anak bisa kuliah gratis di seluruh PTS di Kalimantan, dan juga diberikan uang saku selama masa perkuliahan," kata tokoh Sahwandi didampingi Kepala Desa Haliau, Arbain terlihat antusias.

Bukan hanya ke warga, sosialisasi tersebut juga disampaikan Prof Udiansyah saat bertemu Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) H Aulia Oktafiandi dan Wakil Bupati H Mansyah Sabri.

Pada pertemuan tersebut, Prof Udiansyah berharap, pemerintah daerah memanfaatkan kesempatan tersebut, untuk mendorong anak lulusan SLTA tahun 2019 hingga 2021, yang tidak kuliah karena tidak memiliki biaya, untuk melanjutkan ke PTS di Kalimantan.

Kebijakan Kemendikbud tersebut, kata dia, merupakan kesempatan bagi seluruh pemerintah daerah untuk meningkatkan SDM daerah untuk menjadi SDM unggul.

Menurut Profesor Udiansyah, pemerintah telah menaikkan anggaran KIP Kuliah cukup signifikan dibanding anggaran 2020, sedangkan kuota penerimanya tetap tidak terjadi kenaikan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan skema baru biaya pendidikan bagi penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah 2021 hingga Rp12 juta per semester jauh lebih tinggi dibanding skema KIP Kuliah 2020 sebesar Rp2,4 juta.

Prof Udiansyah mengungkapkan, pada 2021 Kemendikbud telah mengubah nilai skema KIP berdasarkan tingkatan akreditasi tempat mahasiswa penerima beasiswa belajar.

Bagi mahasiswa penerima beasiswa yang belajar di prodi dengan akreditasi A maka akan mendapatkan biaya pendidikan maksimal Rp12 juta per semester, sedangkan prodi B sebesar Rp4 juta dan prodi C sebesar Rp2,4 juta per semester.

Skema tersebut berbeda dibanding dengan 2020 yang rata-rata besaran uang kuliah maksimal Rp2,4 juta per semester.
Kepala LLDIKTI Wilayah XI Prof Udiansyah (baju biru) berbincang serius dengan Wakil Bupati HST H Mansyah Sabri tentang KIP Kuliah dan pendidikan daerah HST. (Antaranews Kalsel/Humas LLDIKTI Wilayah XI)

Bantuan langgar

Kedatangan Profesor Udiansyah ke Kabupaten Hulu Sungai Tengah, selain untuk menyosialisasikan KIP-Kuliah juga untuk menyerahkan bantuan ke Langgar Nurul Mustofa di Haliau Barabai.

Menurut Prof Udiansyah, penyerahan bantuan dari LLDIKTI XI Peduli ke langgar tersebut, dalam rangka membantu panitia langgar menuntaskan pembangunan langgar yang sebelumnya terdampak banjir.

Langgar tersebut terpaksa harus direlokasi dan dibangun ulang, karena posisi sebelumnya, langgar tersebut berada dilokasi banjir.

Bantuan yang diantar langsung Prof Udiansyah tersebut, diterima oleh Ketua Panitia Pembangunan Langgar, Sahwandi dan didampingi oleh Kepala Desa Haliau, Arbain.

"Langgar Nurul Mustofa, direlokasi karena posisi sebelumnya terendam oleh banjir yang terjadi pada Februari 2021.Jarak relokasi dari langgar sebelumnya sejauh kurang lebih 500 meter," kata Prof Udiansyah.
Kepala LLDIKTI Wilayah XI Prof Udiansyah (baju biru) menyerahkan bantuan pembangunan langgar kepada panitia pembangunan langgar. (Antaranews Kalsel/Humas LLDIKTI Wilayah XI)

Saat ini, pembagunan langgar tersebut, masih dalam tahap pondasi dan tiang. 

Panitia Pembangunan Langgar Sahwandi menyampaikan terimakasih bantuan tersebut.

"Saya atas warga Desa Haliau mengucapkan terimakasih atas kedatangan Kepala LLDIKTI yang menyerahkan bantuan untuk penyelesaian pembangunan langgar," katanya.

Menurut dia, bantuan tersebut sangat berarti, mengingat kondisi ekonomi dan sosial masyarakat yang kini serba sulit, karena pandemi COVID-19.


 

Pewarta: .

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021