Amuntai,  (AntaranewsKalsel) - Pemkab Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, periode 2015 menargetkan produksi padi 47.650 ton gabah kering giling (GKG).


"Produksi tersebut diperoleh dari hasil tanam di kawasan Polder Alabio seluas 8.509 hektare dengan produktivitas rata-rata 6 ton per hektare," kata Wakil Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) Husairi Abdi, di Amuntai Senin.

Menurutnya, target produksi itu hanya bisa dicapai apabila rehabilitasi Polder Alabio selesai dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat.

Melihat penting peran dan Polder, kita meminta perhatian dan dukungan dari Kementerian Pertanian, Badan Penelitian dan lembaga terkait lainnya.

Husairi mengatakan berbagai kendala masih meliputi pengembangan kawasan Polder Alabio sehingga dari sebanyak 6000 hektar potensi lahan hanya sekitar 2.500 hektare yang bisa digarap oleh petani.

Kendala meliputi keberadaan sebagian tanggul keliling yang masih rendah sehingga apabila memasuki musim penghujan air dari sungai masuk ke dalam Polder.

Selain itu, lanjut Husairi keberadaan pintu-pintu air juga kurang berfungsi untuk pengaturan air, disamping dangkalnya saluran pembuang sekunder sehingga air tidak bisa keluar ke saluran pembuang primer.

"Pembangunan saluran irigasi sekunder juga masih belum selesai termasuk bangunan pelengkapnya," tutur dia melalui siaran pers.

Karena itu, kata Husairi, Pemkab HSU menyambut gembira adanya kegiatan Forum Group Discusion (FGD) yang diselenggarakan Kementerian Pertanian untuk mencari formulasi pengembangan Polder Alabio ke depan.

Kegiatan FGD diawali kunjungan lapang ke kawasan Polder Alabio, di antaranya hadir sejumlah pejabat Kementerian Pertanian seperti Kepala Balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian Dedi Nursamsi, Tenaga Ahli Menteri Bidang Infrastruktur Prof. Budi Indra Setiawan, Dirjen Sarana dan Prasarana Pertanian diwakili pejabat Direktorat air irigasi Sumarmi.

Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian DR Abdul Basid, mewakili Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan II Zainal Mutaqin dan lainnya.

Kepala Balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian Dedi Nursamsi mengatakan berdasarkan hasil penelitian dalam dua tahun terakhir pemerintah menyadari keberadaan kawasan Polder di Kabupaten HSU sangat potensial untuk peningkatan Indeks Pertanaman atau luas tanam dan produktivitas tanaman padi dan palawija.

"Namun dari luas lahan 6.000 ha baru 2.500-3000 ha yang ditanami. Padahal, lahan lebak dangkal di kawasan polder Alabio yang semula hanya dua kali tanam bisa berpotensi dilaksanakan tiga kali selang-seling untuk tanaman padi dan palawija," kata Dedi.

Pewarta: Edy Abdillah

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015