Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan Machli Riyadi menyatakan, pihaknya menetapkan harga tes usap polymerase chain reaction (PCR) untuk deteksi COVID-19 tidak boleh lebih dari Rp525 ribu.

Menurut dia di Banjarmasin, Kamis, penetapan harga tes usap PCR ini sesuai dengan Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI nomor 2845 yang ditandatangani pada 6 Agustus 2021 bahwa harga tes PCR di luar Jawa dan Bali ditetapkan sebesar sebesar Rp550 ribu angka tertinggi.

"Dan kita di Kota Banjarmasin menerapkan sesuai surat Dirjen tersebut sebesar Rp525 ribu sebagai angka tertinggi," ujar Machli Riyadi.

Dia berharap, tempat fasilitas kesehatan yang melayani tes usap PCR ini agar menurunkan harga sesuai ketetapan tersebut, hingga dapat mendorong atau mempercepat diagnosa bagi orang-orang yang terduga terpapar COVID-19.

Machli Riyadi menyatakan hari ini dirinya menyempatkan diri untuk berkeliling kebeberapa tempat pelayanan kesehatan swasta yang memiliki fasilitas tes usap PCR, semuanya sudah menerapkan harga sesuai arahan Kemenkes.

Bahkan salah satu tempat pelayanan kesehatan, kata Machli Riyadi, yakni, klinik Tirta mematok harga Rp500 ribu saja.

"Ini bagus sekali, bahkan hari ini tes, besoknya sudah ada hasilnya," tuturnya.

Machli Riyadi menyampaikan, untuk milik pemerintah kota sendiri, yakni, di RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin juga terus dimaksilkan pelayanan tes usap PCR ini.

Dia menyatakan, Satgas COVID-19 Kota Banjarmasin terus berupaya melakukan menggalakkan pelaksanaan 3T, yakni, pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing) dan perawatan (treatment).

"Ini juga salah satu arahan Presiden, maksimal pelaksanaan 3T," ucapnya.

Menurut Machli Riyadi, untuk penggalakkan 3T saat ini tenaga kesehatan Kota Banjarmasin dibantu dengan tenaga tracer, sedang melakukan pelacakkan warga terkonfirmasi positif, sehingga selain dapat meningkatkan angka tracing juga dapat mencegah penyebaran luasan COVID-19. 

"Untuk penerapan 3T ini, tenaga kesehatan kita dibantu oleh sebanyak 104 tenaga tracer yang sudah kita rekrut, sehingga rasio lacak kita harap makin bisa meningkat," ujarnya.
 

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021