Balangan, (AntaranewsKalsel) - Tingkat produksi batubara PT Adaro Indonesia di Kabupaten Balangan ddan Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, terus melemah sebagai akibat menurunnya grafik harga dan permintaan batubara.


Kepala Divisi Hubungan Eksternal PT Adaro Indonesia Rizki Dartaman di Paringin, Senin mengatakan, grafik harga batubara dari tahun 2012 hingga 2015 terus melemah.

Grafik harga batubara dari tahun 2012 hingga 2015 terus melemah, dan berdampak pada melemahnya kinerja perusahaan dalam pencapaian target usaha yang telah ditetapkan," katanya.

Pasar batubara masih belum bergeming, dan pelemahan harga batubara di pasaran masih terus terjadi, hal tersebut ditandai dengan permintaan batubara yang terus menurun.

"Peningkatan produksi batubara Adaro hingga 2014 sudah melambat, tidak lagi signifikan. Dari tahun 2012 hingga 2014 kenaikan produksi Adaro berkisar di angka rata-rata delapan persen per tahunnya," terangnya.

Pada tahun 2012, papar Rizki, Adaro membukukan produksi 47.186.828 ton, ditahun 2013 di angka 52.266.184 dan 55.321.427 juta ton padatahun 2014.

Kepada Antara, Rizki Dartaman menjelaskan, pada tahun 2015 ini sebenarnya Adaro sudah mencanangkan target produksi sebanyak 57.000.000 juta ton.

Dalam masa sulit seperti ini, pihaknya berharap dukungan dari masyarakat dan stakeholder lainnya untuk turut membangkitkan Adaro memaksimalkan kembali kontribusinya pada masa-masa mendatang.

"Kami mohon doa, semoga dapat melalui fase-fase suram ini dengan lancar dan selamat. Komitmen kami untuk berkontribusi positif terhadap masyarakat tidak kendur," tegasnya.

Faktor melemahnya harga batubara di pasaran menjadi berpengaruh terhadap upaya perusahaan untuk bertahan di masa sulit, termasuk menjadi penghambat perusahaan untuk berkontribusi lebih besar terhadap daerah.

"Hanya dalam hal ini, kami memformulasikan fokus perhatian dari hal yang bersifat infrastruktur kepada yang bersifat pembangunan ekonomi masyarakat," ujar Rizki Dartaman.

Pewarta: Roly Supriadi

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015