Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan siaga darurat bencana kabut asap serta kebakaran hutan dan lahan dengan menggelar apel Gelar Pasukan Satgas Karhutla Kalsel 2021 di Posko Komando Siaga Darurat Bencana Kabut Asap dan Karhutla.
Apel yang dipimpin Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Roy Rizali Anwar, di Banjarbaru, Selasa, tersebut, juga diikuti BPBD Kalsel, Kepolisian Daerah Kalsel, TNI, PMI, ORARI, BPK dari Banjarbaru dan Martapura, Manggala Agni, dan sejumlah relawan.
Menurut Sekda, berbagai upaya mencegah kebakaran hutan dan lahan telah dilakukan, seperti pembuatan kanal, embung, kolam-kolam penampungan air, serta patroli terpadu yang dilakukan selama status siaga darurat.
"Kami juga telah menyiapkan semua peralatan pendukung dan personil satgas untuk menjaga provinsi Kalsel dari kabut asap dan karhutla," katanya.
Menurut Roy, salah satu penyebab terjadinya karhutla adalah karena hutan sengaja dibakar untuk membuka lahan pertanian atau ada warga yang membuang puntung rokok.
Selain itu, ada warga yang sengaja membakar sampah, kemudian ditinggalkan begitu saja saat api masih menyala.
Mengantisipasi hal tersebut, diharapkan seluruh pihak terkait bekerja lebih keras menyosialisasikan tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan, serta sanksi hukum yang bisa menjerat warga yang sengaja membakar atau lalai hingga menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
"Banyak kerugian akibat karhutla seperti jarak pandang terganggu, udara tercemar dan pernafasan pun terganggu," katanya.
Sehingga, bencana harus dicegah dan ditanggulangi sedini mungkin oleh seluruh pihak terkait, termasuk masyarakat.
Roy meminta kepada seluruh elemen kebencanaan di Provinsi ini, agar tetap siaga dan peralatan siap setiap saat diperlukan.
"Masih ada persepsi masyarakat di kalangan petani, bahwa lahan yang tidak dibakar, menyebabkan tanah tidak subur dan hama tidak mati," katanya.
Sehingga, perlu dilakukan sosialisasi dengan melibatkan petugas hingga level terendah di tingkat desa.
"Saya minta dinas pertanian untuk menyampaikan informasi kepada petani, bahwa saat ini ada teknologi yang bisa dimanfaatkan tanpa harus membakar lahan," katanya.
BPBD Kalsel mengaktifkan empat Posko Komando Siaga Darurat Bencana Kabut Asap dan Karhutla di Guntung Damar Banjarbaru, Jalan Gubernur Syarkawi atau depan RSJ Sambang Lihum, di Liang Anggang Kabupaten Tanah Laut dan di Kecamatan Mandastana Kabupaten Barito Kuala.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Apel yang dipimpin Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Roy Rizali Anwar, di Banjarbaru, Selasa, tersebut, juga diikuti BPBD Kalsel, Kepolisian Daerah Kalsel, TNI, PMI, ORARI, BPK dari Banjarbaru dan Martapura, Manggala Agni, dan sejumlah relawan.
Menurut Sekda, berbagai upaya mencegah kebakaran hutan dan lahan telah dilakukan, seperti pembuatan kanal, embung, kolam-kolam penampungan air, serta patroli terpadu yang dilakukan selama status siaga darurat.
"Kami juga telah menyiapkan semua peralatan pendukung dan personil satgas untuk menjaga provinsi Kalsel dari kabut asap dan karhutla," katanya.
Menurut Roy, salah satu penyebab terjadinya karhutla adalah karena hutan sengaja dibakar untuk membuka lahan pertanian atau ada warga yang membuang puntung rokok.
Selain itu, ada warga yang sengaja membakar sampah, kemudian ditinggalkan begitu saja saat api masih menyala.
Mengantisipasi hal tersebut, diharapkan seluruh pihak terkait bekerja lebih keras menyosialisasikan tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan, serta sanksi hukum yang bisa menjerat warga yang sengaja membakar atau lalai hingga menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
"Banyak kerugian akibat karhutla seperti jarak pandang terganggu, udara tercemar dan pernafasan pun terganggu," katanya.
Sehingga, bencana harus dicegah dan ditanggulangi sedini mungkin oleh seluruh pihak terkait, termasuk masyarakat.
Roy meminta kepada seluruh elemen kebencanaan di Provinsi ini, agar tetap siaga dan peralatan siap setiap saat diperlukan.
"Masih ada persepsi masyarakat di kalangan petani, bahwa lahan yang tidak dibakar, menyebabkan tanah tidak subur dan hama tidak mati," katanya.
Sehingga, perlu dilakukan sosialisasi dengan melibatkan petugas hingga level terendah di tingkat desa.
"Saya minta dinas pertanian untuk menyampaikan informasi kepada petani, bahwa saat ini ada teknologi yang bisa dimanfaatkan tanpa harus membakar lahan," katanya.
BPBD Kalsel mengaktifkan empat Posko Komando Siaga Darurat Bencana Kabut Asap dan Karhutla di Guntung Damar Banjarbaru, Jalan Gubernur Syarkawi atau depan RSJ Sambang Lihum, di Liang Anggang Kabupaten Tanah Laut dan di Kecamatan Mandastana Kabupaten Barito Kuala.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021