Masyarakat Desa Bakau, Kecamatan Pamukan Utara, Kabupaten Kotabaru, menuntut wakil rakyat di daerah itu bisa mengawal rencana pembangunan jembatan untuk kelancaran transportasi.

"Selain mengganggu kelancaran transportasi air di wilayah tersebut, jembatan yang sudah runtuh itu juga menghambat pendistribusian barang dan jasa," kata anggota DPRD Kotabaru Rabbyansyah, dilaporkan, Jumat.

Bahkan, kata dia, sering ada warga yang hendak berangkat ke Kotabaru menggunakan kapal barang, dan jatuh ke air di lokasi jembatan runtuh.

"Oleh karenanya, warga mengharapkan agar pembangunan jembatan tersebut segera terealisasi baik melalui dana APBD kabupaten maupun provinsi," ujar dia.

Ia menuturkan, warga setempat juga mendesak pembangunan pelabuhan di Desa Bakau yang mana sudah lama direncanakan hingga saat ini juga belum mendapat perhatian Pemkab Kotabaru.

Walaupun sudah berulang kali dilakukan pengecekan lapangan, tetapi belum juga ada titik terang kapan dermaga tersebut dibangun.

Rabby menambahkan, bahwasanya realisasi dana aspirasi dewan atau pokok-pokok pikiran (Pokran) 2021, Desa Bakau juga akan mendapatkan satu unit mobil ambulans senilai Rp275 juta.

Pewarta: Ih

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021