Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan meminta Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih membersihkan sungai Kuripan di Banjarmasin Timur dari lumpur yang bersumber dari perusahaan tersebut.

Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin M Isnaini di Banjarmasin, Rabu, menyatakan, pihaknya sudah melihat langsung kondisi sungai Kuripan yang disampaikan masyarakat menjadi dangkal karena banyak lumpur bekas pengolahan air di PDAM.

"Persoalan ini sudah berlarut. Kami minta PDAM segera bersihkan sungai yang dipenuhi lumpur itu," ucapnya.

Politisi Partai Gerindra itu menggaransi, dalam waktu dekat Komisi III kembali melakukan pengecekan lagi ke lapangan, apakah endapan lumpur masih memenuhi anak Sungai Kuripan, meskipun bukan termasuk kategori limbah beracun.

"Akan kami cek lagi dalam waktu dekat apakah sudah dibersihkan atau tidak. Jangka panjangnya nanti memang perlu alat atau sarana agar limbah lumpur tidak rembes ke sungai," imbuhnya.

Komisi III lanjutnya, berharap agar persoalan ini tidak dianggap sebelah mata oleh PDAM Bandarmasih. Sebagai ikon atau ciri khas Banjarmasin, sungai perlu mendapat perhatian serius.

"Ini kan sudah lama, harus bisa diatasi oleh PDAM. Jangan sampai sungai tercemar karena dampaknya akan dirasakan oleh masyarakat," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Operasional PDAM Bandarmasih Supian mengakui bahwa endapan lumpur yang ada di sungai Kuripan tersebut sebagian besar dari PDAM, karena adanya kebocoran di Instalasi Pengolahan Air (IPA) milik PDAM di dekat sungai itu.

"Memang limbah itu sudah puluhan tahun. Tapi kami bukan tanpa upaya. Meskipun belum 100 persen," ucapnya.

Meskipun mengakui adanya lumpur yang masuk ke sungai, Supian juga tidak setuju, pencemaran yang terjadi 100 persen akibat limbah pengolahan air bersih milik PDAM Bandarmasih.

"Memang ketika hujan ada limbah air yang masuk atau rembes ke sungai. Tak hanya itu, limbah domestik juga ada. Kami juga mengupayakan penyediaan alat The Counter, agar tidak ada lagi limbah lumpur yang masuk ke sungai," terangnya.

Untuk jangka pendek, PDAM, lanjutnya, menggandeng warga melakukan upaya pembersihan sungai. Hal itu untuk mengurangi dampak sedimentasi agar lumpur tidak semakin tebal.

"Memang itukan anak sungai yang sudah kurang berfungsi lagi, kesulitannya karena berada di padat pemukiman, hingga sulit untuk menurunkan alat berat untuk mengeruknya," kata Supian.
Komisi III DPRD Kota Banjarmasin saat memantau kondisi sumgai Kuripan.(Antaranews Kalsel/Ist)

 

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021