Manajemen PT Bank Kalsel atau dengan sebutan "Banknya Urang Banua itu optimistis bank yang mereka lakoni bisa memenuhi modal inti minimum (MIM) dan terus melaju maju.

Hal itu tersirat dalam paparan manajemen Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pemerintah provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) di hadapan Komisi II DPRD setempat di Banjarmasin, Kamis (15/7) siang hingga sore.

Upaya BUMD Kalsel yang bergerak di jasa perbankan tersebut kian gesit untuk memenuhi ketentuan regulator, sebagaimana Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12/POJK.03/2020 tentang
Konsolidasi Bank Umum, yang mewajibkan Bank Daerah meningkatkan MIM menjadi Rp3 triliun selambatnya hingga 31 Desember 2024.

Setelah sebelumnya rapat koordinasi dengan Pemprov Kalsel, pada Kamis (15/7) dengan membawa misi yang sama, jajaran manajemen Bank Kalsel menyambangi Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD provinsi setempat yang juga membidangi BUMD.

Dalam pertemuan dengan Komisi II yang dipimpin Ketuanya Imam Suprastowo itu, manajemen Bank Kalsel memaparkan terkait kinerja terkini, yang mampu menunjukkan hasil positif meski di tengah pandemi COVID-19.

Plt. Direktur Utama Bank Kalsel IGK. Prasetya mensyukuri hasil yang mereka capai tersebut dan berharap agar peningkatan kinerja terus konsisten hingga penghujung tahun.

“Atas pencapaian kinerja tersebut, tentunya patut disyukuri, meskipun banyak dipengaruhi keadaan ekonomi global yang tidak menentu, kondisi kinerja keuangan Bank Kalsel triwulan ke-II 2021 tetap mampu bertumbuh positif. Semoga terus dapat dipertahankan hingga akhir tahun," ujar Prasetya.

Ketua Komisi II DPRD Kalsel menyambut hangat kunjungan kunjungan manajemen Banknya Urang Banua tersebut serta mengapresiasi peningkatan kinerja dalam beberapa waktu terakhir.

"Kami menyambut baik atas kunjungan dari manajemen Banknya Urang Banua beserta
jajarannya, guna memaparkan kinerja terkininya. Kami sangat mengapresiasi atas capaia-capaian positif yang telah diraih," ujar anggota DPRD Kalsel dua periode itu.

"Kita berharap semoga Bank Kalsel terus konsisten menjaga kinerjanya, serta tidak lantas berpuas diri, selalu berikan yang terbaik untuk pengembangan perekonomian
daerah," demikian Imam Suprastowo.

Di sisi lain, Direktur Operasional Bank Kalsel, Ahmad Fatrya Putra menyampaikan, bahwa
peningkatan tersebut tidak terlepas dari dukungan Pemerintah Daerah selaku pemegang saham Banknya Urang Banua
maupun dari inisiasi dan strategi bisnis yang diambil.

"Capaian itu tentunya tidak lepas dari peran pemegang saham yang selalu memberikan dukungan stas upaya Bank Kalsel dalam memenuhi ketetuan sebagaimana di atur dalam regulasi tersebut," tuturnya.

"Manajemen Bank Kalsel senantiasa menentukan dan menjalankan inisiatif serta strategi-strategi yang berpotensi mendukung peningkatan bisnis bank, sembari turut meminimalkan risiko yang mungkin terjadi pada masa mendatang,” ujar Fatrya.

Foto bersama usai pertemuan manajemen PT Bank Kalsel dengan Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD provinsi setempat di Banjarmasin, Kamis (15/7) siang hingga sore hari. (Istimewa)

Pada kesempatan terpisah, anggota Komisi II Muhammad Yani Helmi yang akrab dengan sapaan Paman Yani juga optimistis MIM Bank Kalsel dapat terpenuhi hingga 2024.

"Kalau cuma tinggal Rp1,2 triliun lagi, insya Allah terpenuhi MIM Bank Kalsel pada akhir 2024. Kini sudah Rp1,8 triliun," ujar Paman Yani usai pertemuan dengan manajemen Banknya Urang Banua tersebut.

Dalam paparan manajemen Banknya Urang Banua itu turut berhadir  Wakil Ketua dan Sekretaris Komisi II Hj. Dewi Damayanti Said SE MM, dan HM. Iqbal Yudianoor SE beserta anggota Komisi II lainnya.

Selain itu, hadir pula Dewan Komisaris dan Group Head Bussiness Bank Kalsel, Hatmansyah dan Fachruddin, beserta Kepala Divisi.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021