Salah seorang anggota komisi II DPRD HST, Yajid Fahmi AS berharap agar Pemerintah Daerah segera melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Rabu (14/7).
Ia juga mendorong Pemerintah Daerah terutama dinas terkait untuk mempersiapkan secara maksimal pembelajaran tatap muka agar tidak terjadi penundaan lagi.
"Sudah cukup rasanya kita menunda pelaksanaan pembelajaran tatap muka, apalagi daerah tetangga sudah ada yang melaksanakan, padahal statusnya lebih parah daripada kabupaten kita. Penundaan ini akan berdampak terhadap mutu SDM masa depan di HST," kata Yajid.
Dalam mempersiapkan pembelajaran tatap muka (PTM) selain menerapkan protokol kesehatan secara maksimal, penting untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik mengenai metode pembelajaran tatap muka dalam situasi pandemi.
"Peserta didik perlu terbiasa dengan pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan secara ketat, ini akan memerlukan waktu untuk penyesuaian," Lanjut Yajid.
Terkait kendala lain, Yajid juga menyayangkan ketersediaan vaksin disaat Pemerintah Daerah sedang mempersiapkan pembelajaran tatap muka justru dihadapkan pada kurangnya pasokan vaksin, padahal unsur pelaku pendidikan sangat antusias mengikuti vaksinasi.
"Kita menyarankan Dinas terkait agar terus berupaya untuk meloby Pemerintah pusat, agar apa yang menjadi kebijakan seperti halnya pembelajaran tatap muka selaras dengan kesiapan ketersediaan vaksin," tutupnya.
Untuk sekedar diketahui, Senin 19 Juli mendatang Pemda HST berencana akan kembali melaksanakan simulasi pembelajaran tatap muka di sekolah yang ada di Kecamatan yang berstatus zona kuning covid-19. Sementara itu, untuk pembahasan lebih lanjut Dinas Pendidikan HST akan menggelar rapat dengan Satgas Covid-19 pada hari ini (14/7).
Terpisah, Plt Kepala Dinas Pendidikan HST, Muhammad Anhar menerangkan, sebanyak 39 satuan sekolah di HST dipastikan siap melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) pada 12 Juli lalu.
Namun, Pemerintah setempat mengambil kebijakan untuk menunda sementara pelaksanaan pembelajaran tatap muka berdasarkan hasil evaluasi Satgas Covid-19 mengenai perubahan status dari zona kuning menjadi zona oranye.
Sebelumnya, pada tanggal 21 hingga 25 Juni yang lalu tiga satuan sekolah telah melaksanakan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) ketiga sekolah tersebut yaitu SMP Negeri 1 Barabai, SD Negeri 1 Barabai Timur, dan TK Negeri Pembina Barabai.
Setelah melaksanakan simulasi dan berbagai persiapan lainnya, pelaksanaan pembelajaran tatap muka ditunda selama satu pekan.
Anhar menerangkan, selain mengikuti instruksi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, pihaknya juga mempertimbangkan laporan dari Satgas covid-19 tingkat Kabupaten yang menyatakan terjadi laju penyebaran terkonfirmasi positif covid-19.
"Sebelumnya kita berada di zona kuning, dalam dua minggu terakhir kita naik ke zona orange, itu yang menjadi pertimbangan kita," papar Anhar.
Baca juga: Abdul Razak mengundurkan diri dari jabatan kepala Satpolpp HST
Baca juga: Berkah Idul Adha, Penjual sapi dari HST ini bisa untung setengah miliar lebih
Baca juga: Ratusan warga Kecamatan LAS dan Haruyan gotong-royong bersihkan sungai yang tersumbat sampah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Ia juga mendorong Pemerintah Daerah terutama dinas terkait untuk mempersiapkan secara maksimal pembelajaran tatap muka agar tidak terjadi penundaan lagi.
"Sudah cukup rasanya kita menunda pelaksanaan pembelajaran tatap muka, apalagi daerah tetangga sudah ada yang melaksanakan, padahal statusnya lebih parah daripada kabupaten kita. Penundaan ini akan berdampak terhadap mutu SDM masa depan di HST," kata Yajid.
Dalam mempersiapkan pembelajaran tatap muka (PTM) selain menerapkan protokol kesehatan secara maksimal, penting untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik mengenai metode pembelajaran tatap muka dalam situasi pandemi.
"Peserta didik perlu terbiasa dengan pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan secara ketat, ini akan memerlukan waktu untuk penyesuaian," Lanjut Yajid.
Terkait kendala lain, Yajid juga menyayangkan ketersediaan vaksin disaat Pemerintah Daerah sedang mempersiapkan pembelajaran tatap muka justru dihadapkan pada kurangnya pasokan vaksin, padahal unsur pelaku pendidikan sangat antusias mengikuti vaksinasi.
"Kita menyarankan Dinas terkait agar terus berupaya untuk meloby Pemerintah pusat, agar apa yang menjadi kebijakan seperti halnya pembelajaran tatap muka selaras dengan kesiapan ketersediaan vaksin," tutupnya.
Untuk sekedar diketahui, Senin 19 Juli mendatang Pemda HST berencana akan kembali melaksanakan simulasi pembelajaran tatap muka di sekolah yang ada di Kecamatan yang berstatus zona kuning covid-19. Sementara itu, untuk pembahasan lebih lanjut Dinas Pendidikan HST akan menggelar rapat dengan Satgas Covid-19 pada hari ini (14/7).
Terpisah, Plt Kepala Dinas Pendidikan HST, Muhammad Anhar menerangkan, sebanyak 39 satuan sekolah di HST dipastikan siap melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) pada 12 Juli lalu.
Namun, Pemerintah setempat mengambil kebijakan untuk menunda sementara pelaksanaan pembelajaran tatap muka berdasarkan hasil evaluasi Satgas Covid-19 mengenai perubahan status dari zona kuning menjadi zona oranye.
Sebelumnya, pada tanggal 21 hingga 25 Juni yang lalu tiga satuan sekolah telah melaksanakan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) ketiga sekolah tersebut yaitu SMP Negeri 1 Barabai, SD Negeri 1 Barabai Timur, dan TK Negeri Pembina Barabai.
Setelah melaksanakan simulasi dan berbagai persiapan lainnya, pelaksanaan pembelajaran tatap muka ditunda selama satu pekan.
Anhar menerangkan, selain mengikuti instruksi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, pihaknya juga mempertimbangkan laporan dari Satgas covid-19 tingkat Kabupaten yang menyatakan terjadi laju penyebaran terkonfirmasi positif covid-19.
"Sebelumnya kita berada di zona kuning, dalam dua minggu terakhir kita naik ke zona orange, itu yang menjadi pertimbangan kita," papar Anhar.
Baca juga: Abdul Razak mengundurkan diri dari jabatan kepala Satpolpp HST
Baca juga: Berkah Idul Adha, Penjual sapi dari HST ini bisa untung setengah miliar lebih
Baca juga: Ratusan warga Kecamatan LAS dan Haruyan gotong-royong bersihkan sungai yang tersumbat sampah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021