Baturaja, Sumsel,  (Antaranews Kalsel)  - Batu akik jenis spritus atau biru langit di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, saat ini menjadi barang langka dan harganya melejit hingga puluhan juta rupiah untuk kelas super ukuran standar.


"Untuk mencari batu spritus kualitas super itu sangat susah, kalaupun ada harganya mencapai puluhan juta rupiah," kata Yansa seorang pengrajin batu akik di Baturaja, Jumat.

Dia mengatakan, lokasi batu spritus saat ini hanya ada di satu tempat yakni di Desa Simpang Empat Kecamatan Lengkiti berjarak sekitar 80 kilometer atau perjalanan darat menggunakan mobil 1,5 jam dari Kota Baturaja.

Selain itu, untuk memperoleh batu mulia warna biru itu, penambang harus menggali sampai kedalaman tanah hingga lima meter.

"Itupun belum tentu mendapat batu berkualitas tinggi. Bahkan, tak jarang batu spritus tidak didapat," katanya.

Hal senada dikatakan Herry penggali batu akik jenis spritus lainnya bahwa selama menjadi penggali batu belum pernah mendapatkan batu spritus kualitas super, dan hanya batu standar-standar saja.

"Dapat yang standar saja saya sudah bersyukur, karena harganya sekarang sejak barang langka itu dihargai hingga jutaan rupiah," jelasnya.

Dia mengemukakan, untuk menggali di lahan lokasi bahan spritus ia menyewa dengan warga setempat sebesar Rp300 ribu hingga Rp500 ribu setiap meternya.

Harga sewa ini bervariasi, ada juga Rp8.000.000 hingga Rp10.000.000 untuk satu kali menggali lahan berukuran 20 meter x 20 meter, dan syaratnya hanya boleh menggali sedalam lima meter.

"Warga tidak mau lagi memperjualbelikan lahan mereka. Sekarang hanya untuk disewakan saja," katanya.

Ia mengungkapkan, dari menjual batu yang berhasil digali itu bervariasi yakni mulai Rp200 ribu hingga Rp1.000.000 per hari.

Sejak batu spritus jarang didapat, kata dia, kolektor batu lebih melirik batu motif seperti lavender hingga batu badar.

"Yang dicari sekarang ini, batu akik motif kulit ular sawo atau piton. Kemarin saya pernah dapat, itupun dihargai Rp3.000.000 seukuran telur puyu. Banyak yang cari batu motif ini," katanya.

Ia juga tidak terlalu paham, namun batu-batu motif itu banyak yang berminat./Editor: Ruslan Burhani

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015