Jakarta (ANTARA) - Pesona batu akik Black Jade (Giok Hitam) asal Provinsi Aceh masih menjadi primadona bagi sebagian besar pengunjung Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau dikenal dengan Jakarta Fair Kemayoran 2019.
Meiza, pelaku UMKM yang menjual berbagai macam produk dari batu akik black jade mengaku meraup keuntungan yang lumayan besar selama beberapa hari mengikuti PRJ.
"Dalam satu hari bisa meraih omset rata-rata Rp10 juta - Rp15 juta," kata Meiza saat ditemui Antara di Hall C3 JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu.
Wanita asal Aceh ini menjual berbagai macam aksesoris yang terbuat dari batu akik Black Jade seperti kalung, gelang, cincin dan tasbih yang dijual Rp50 ribu selama Jakarta Fair Kemayoran 2019.
"Kalau hari biasa saya jual Rp70 ribu-Rp100 ribu, tergantung dari motif dari gelang ataupun kalungnya," ujar Meiza.
Ia menjelaskan batu akik Black Jade ini bukan sekadar untuk hiasan tubuh, namun juga bermanfaat bagi kesehatan. Salah satunya membantu menstabilkan tekanan darah dan mengurangi tekanan jantung.
Batu Black Jade merupakan varian dari batu giok yang sudah populer sejak ribuan tahun lalu, baik sebagai perhiasan maupun sebagai media terapi kesehatan.
“Ini bisa jadi obat, karena ada unsur magnet di dalamnya,” kata dia
PRJ 2019 diselenggarakan sejak 22 Mei dan akan berlangsung hingga 30 Juni.
Harga tiket masuk khusus Senin sebesar Rp25.000, sedangkan Selasa hingga Kamis Rp30.000, dan Jumat hingga Minggu Rp40.000.
PRJ 2019 diikuti 2.700 perusahaan peserta dalam 1.500 stan yang memamerkan berbagai produk dari berbagai skala usaha, mulai dari perusahaan multinasional hingga usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Marketing Director PT JIEXPO Ralph Scheunemann, menargetkan total jumlah kunjungan PRJ tahun 2019 sebanyak 6,5 juta orang dengan target nilai transaksi bisnis mencapai Rp7,5 triliun.
Pesona batu akik "Black Jade" asal Aceh di Pekan Raya Jakarta
Rabu, 12 Juni 2019 20:38 WIB