DPRD Kalimantan Kalimantan dalam hal ini Komisi IV Bidang Kesra yang juga membidangi pendidikan dan kesehatan menginginkan pembelajaran tatap muka (PTM) tetap memperhatikan atau mematuhi protokol kesehatan (Prokes).

Ketua Komisi IV HM Lutfi Saifuddin SSos menyatakan itu melalui WA-nya menjawab Antara Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasin, Ahad (4/7) sore.

"Karena itu kami terus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap persiapan dan kesiapan sekolah untuk melaksanakan PTM yang rencananya mulai tahun ajaran 2021/2022 atau Juli mendatang," ujar wakil rakyat dari Partai Gerindra tersebut.

Sebagai contoh belakangan ini pada jadwal kunjungan kerja (Kunker) dalam daerah provinsi setempat, 1 - 3 Juli lalu beberapa anggota Komisi IV ke Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) meninjau SMAN 2 di Kecamatan Satui (sekitar 200 kilometer tenggara Banjarmasin).

"Peninjauan ke SMAN 2 Satui itu sehubungan kebijakan pemerintah yang akan memberlakukan PTM bagi pelajar di tingkat sekolah dasar, menengah pertama dan menengah atas, serta sederajat 12 Juli 2021 mendatang," demikian Lutfi Saifuddin.

Rombongan anggota Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kalsel saat kunjungan/peninjauan ke SMAN 2 Satui (sekitar 200 kilometer tenggara Banjarmasin), Kabupaten Tanah Bumbu, 2 Juli lalu untuk memantau dan evaluasi persiapan dan kesiapan pembelajaran tatap muka (PTM) pada masih pandemi COVID-19. (Istimewa/Humas Setwan Kalsel.)

Menyambut kedatangan anggota Komisi IV itu Kepala SMAN 2 Satui Sukardi S Pd, M Pd, yang dalam Kunker Dalam kunjungan kerja kali ini H Asbullah AS SH dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) selaku pimpinan rombongan.

Menurut politikus senior PPP dan anggota DPRD Kalsel dua periode itu, SMAN 2 Satui tampaknya sudah siap menghadapi PTM yang mulai 12 Juli 2021.

Namun wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel II/Kabupaten Banjar itu tetap mengingatkan untuk tidak melupakan protokol kesehatan (Prokes) ketika PTM dimulai.

"Saya harap sekolah ini nanti untuk tetap melaksanakan Prokes saat PTM, karena bagaimanapun kondisi kita masih belum normal, sehingga pembelajaran ini perlu dilakukan dengan protokol kesehatan yang ada atau lebih ketat lagi," demikian Abdullah.

Sementara itu Kepala SMAN 2 Satui mengatakan, pihaknya dalam menghadapi PTM telah mengikuti apa yang menjadi petunjuk seperti melalui persetuju - persetujuan dari komite sekolah dan pihak orang tua murid, serta melakukan angket dan sebagainya.

"Sedangkan untuk protokol kesehatan juga sudah kita penuhi mulai dari persiapan 'wastafel' (tempat cuci tangan) di setiap kelas, 'hand sanitizer' (cairan pembersih tangan), 'thermo gun' (pengukur suhu badan) dan yang kurang nanti akan kita penuhi," ucapnya.

Foto bersama rombongan anggota Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kalsel saat kunjungan/peninjauan ke SMAN 2 Satui (sekitar 200 kilometer tenggara Banjarmasin), Kabupaten Tanah Bumbu, 2 Juli lalu untuk memantau dan evaluasi persiapan dan kesiapan pembelajaran tatap muka (PTM) pada masih pandemi COVID-19. (Istimewa/Humas Setwan Kalsel.)

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021