Martapura, (Antaranews Kalsel) - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Mahyudin meminta siswa-siswi menjauhi narkotika, psikotropika dan obat-obatan berbahaya (narkoba) sehingga tidak kehilangan masa depan.
"Narkoba sangat berbahaya bagi generasi muda karena itu harus bisa dijauhi," ujarnya usai dialog wawasan kebangsaan dan motivasi bagi siswa-siswi SMAN 1 Martapura, Kalsel, Senin.
Pernyataan unsur pimpinan MPR RI itu menjawab pertanyaan wartawan terkait peredaran narkoba yang diduga sudah memasuki kalangan siswa-siswi di lingkungan sekolah.
Ia mengatakan, siswa secara pribadi harus mampu membentengi diri agar tidak mendekati narkoba meski pun alasannya coba-coba maupun karena pergaulan dengan teman-teman.
"Narkoba jangan pernah dicoba-coba karena sekali mencoba bisa ketagihan dan dampaknya merusak sikap, perilaku dan kepribadian hingga mental siswa," ungkapnya.
Menurut dia, orang tua, keluarga dan lingkungan tempat tinggal siswa sangat berperan mencegah siswa terjerumus dalam lingkaran narkoba terutama sebagai pemakai.
"Selain itu, peran guru di sekolah juga sangat penting mencegah siswa agar tidak terlibat penyalahgunaan narkoba sehingga pengawasan harus diperketat," pesannya.
Dikatakan, dampak narkoba bagi bangsa Indonesia sangat besar karena setiap hari diperkirakan sebanyak 50 orang meninggal akibat mengonsumsi narkoba dan sejenisnya.
"Banyaknya kasus kematian akibat narkoba itu harus menjadi perhatian kita semua terutama orang tua, guru, dan pemangku kepentingan lainnya agar tidak ada lagi korban," kata dia.
Kunjungan Wakil Ketua MPR RI ke SMAN 1 Martapura dalam rangka dialog wawasan kebangsaan dan memotivasi siswa sehingga lebih giat belajar dan menimba ilmu.
Kedatangan pejabat tinggi negara itu disambut antusias ratusan siswa-siswi yang mendengarkan sambutan mengenai wawasan kebangsaan dan motivasi yang diberikan.
Bahkan, sambutan pejabat tinggi kelahiran Kota Tanjung, Kabupaten Tabalong, Kalsel, itu disambut tepuk tangan ratusan siswa karena mampu memotivasi semangat mereka.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015