Bupati Kotabaru H Sayed Jafar meminta Dinas Perikanan setempat agar memfasilitasi petambak yang ada di "Bumi Saijaan" untuk dapat mengakses permodalan, baik yang bersumber dari perbankan, APBD, APBN dan swasta lain seperti corporate social responsibility (CSR).

"Dinas juga harus memberikan pendampingan kepada petambak dan melakukan monitoring kegiatan usaha tambak udang sampai berhasil," pinta bupati.

Dikatakan, Pemkab Kotabaru akan terus mendukung kegiatan budidaya udang, karena usaha ini memiliki prospek bagus sehingga akan berdampak positif dalam rangka pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Kotabaru yang memiliki potensi tambak sekitar 6.000 hektare menghadapi permasalahan rendahnya produktifitas udang tambak, yakni kisaran 50 kg -60 kg per hektare.

Salkah satu penyebabnya adalah metode yang digunakan masih menggunakan pola budidaya tradisional atau belum ada teknologi tepat guna.

Ketersediaan benih unggul yang masih sulit didapat, dan tingginya harga pakan.

Pewarta: Ih

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021