Vaksin COVID-19 yang didistribusikan di Indonesia baik Aztrazeneca, Sinovac, maupun Sinopharm atau merek lainnya dipastikan bisa kuatkan imun tubuh dari berbagai varian virus SARS-CoV-2 baik varian alpha, beta, dan yang terbaru varian delta.
Efek proteksi dipastikan bisa membantu tubuh melawan COVID-19 jika seseorang terpapar namun sudah menerima vaksin tak terkecuali vaksin manapun.
“Kami sudah berkomunikasi dua hari yang lalu dengan para pakar di Jawa Barat, Bandung, hingga Jakarta. Hasilnya bisa dikatakan apapun jenis vaksin COVID-19 yang digunakan dengan varian COVID-19, tetap backbone (dasarnya) adalah corona virus sehingga setiap vaksin yang diberikan dipastikan memberikan efek proteksi terhadap tubuh dari varian COVID-19 manapun,” kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Barat dokter Eka Mulyana dalam jumpa pers virtual, Jumat.
Menurutnya, di setiap negara saat ini memang tengah diuji lewat penelitian- penelitian terkait keefektifan berbagai jenis vaksin COVID-19 melindungi tubuh dari varian mutasi SARS-CoV-2.
Meski demikian satu hal dipastikan, tidak ada yang benar- benar memiliki keampuhan 100 persen untuk melawan COVID-19 karena rata- rata vaksin memiliki keampuhan sebesar 60- 70 persen.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau tidak perlu ragu ataupun takut saat mendapatkan giliran vaksin COVID-19 karena secara garis besar vaksin itu berfungsi membantu tubuh manusia memiliki ketahanan dari virus SARS-CoV-2.
Saat ini Indonesia memasuki tahap pemberian vaksinasi kepada masyarakat umum yang berusia produktif mulai dari 18 tahun ke atas mulai awal Juni 2021.
Setelah sejak Maret 2021 mulai membagikan vaksin pada golongan tenaga kesehatan, tenaga medis, PNS, pekerja dari sektor rentan, warga lanjut usia, dan penyandang disabilitas.
Terhitung di situs vaksin.kemkes.co.id saat ini pemberian vaksin dosis pertama mencapai 63,15 persen sementara untuk dosis kedua baru mencapai 32 persen.
Ditargetkan Indonesia bisa menyelesaikan tahapan pemberian vaksin COVID-19 pada Desember 2021.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Efek proteksi dipastikan bisa membantu tubuh melawan COVID-19 jika seseorang terpapar namun sudah menerima vaksin tak terkecuali vaksin manapun.
“Kami sudah berkomunikasi dua hari yang lalu dengan para pakar di Jawa Barat, Bandung, hingga Jakarta. Hasilnya bisa dikatakan apapun jenis vaksin COVID-19 yang digunakan dengan varian COVID-19, tetap backbone (dasarnya) adalah corona virus sehingga setiap vaksin yang diberikan dipastikan memberikan efek proteksi terhadap tubuh dari varian COVID-19 manapun,” kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Barat dokter Eka Mulyana dalam jumpa pers virtual, Jumat.
Menurutnya, di setiap negara saat ini memang tengah diuji lewat penelitian- penelitian terkait keefektifan berbagai jenis vaksin COVID-19 melindungi tubuh dari varian mutasi SARS-CoV-2.
Meski demikian satu hal dipastikan, tidak ada yang benar- benar memiliki keampuhan 100 persen untuk melawan COVID-19 karena rata- rata vaksin memiliki keampuhan sebesar 60- 70 persen.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau tidak perlu ragu ataupun takut saat mendapatkan giliran vaksin COVID-19 karena secara garis besar vaksin itu berfungsi membantu tubuh manusia memiliki ketahanan dari virus SARS-CoV-2.
Saat ini Indonesia memasuki tahap pemberian vaksinasi kepada masyarakat umum yang berusia produktif mulai dari 18 tahun ke atas mulai awal Juni 2021.
Setelah sejak Maret 2021 mulai membagikan vaksin pada golongan tenaga kesehatan, tenaga medis, PNS, pekerja dari sektor rentan, warga lanjut usia, dan penyandang disabilitas.
Terhitung di situs vaksin.kemkes.co.id saat ini pemberian vaksin dosis pertama mencapai 63,15 persen sementara untuk dosis kedua baru mencapai 32 persen.
Ditargetkan Indonesia bisa menyelesaikan tahapan pemberian vaksin COVID-19 pada Desember 2021.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021