Kota Banjarbaru telah menapaki usia ke-16, seiring dengan era kepemimpinan lima tahun HM. Ruzaidin Noor dan  H. Ogy Fajar Nuzuli sejak awal visi pembangunan yang diusung adalah untuk mewujudkan Banjarbaru sebagai kota yang mandiri dan terdepan dalam pelayanan aparaturnya, baik itu dalam pelayanan pendidikan, pelayanan ekonomi (jasa, industri dan perdagangan), pelayanan pemukiman dan pelayanan pemerintahan.
 

Dan visi tersebut akan diwujudkan melalui misi mewujudkan Banjarbaru yang berdaya saing dan sejahtera, yang dapat digambarkan melalui kondisi pertumbuhan ekonomi daerah yang selalu mengalami peningkatan.

Jika pada tahun 2010 pertumbuhan ekonomi kota Banjarbaru berada di angka 5,85% dengan PDRB per kapita sebesar Rp.9.457.371,00 maka di tahun 2014 yang lalu angka ini telah naik menjadi 6,38%, dengan PDRB per kapita diperkirakan sekitar 13.045.628,00.
 
Selanjutnya, tahun 2015 ekonomi kota akan lebih bergeliat  karena distimulus oleh berbagai kegiatan skala besar.

 â€œTahun 2014 APBD Kota Banjarbaru sebesar Rp. 844.342.758.740,56 atau mengalami peningkatan sebesar 99,81% dari pendapatan tahun 2010 yang hanya sebesar Rp.422.566.612.250,00 dan PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang kini menyentuh Rp122 Milliar lebih.  

Dari APBD yang ada, kepentingan masyarakat lebih diutamakan, ini dapat dilihat dari komposisi APBD yang lebih mengutamakan pada belanja untuk pembangunan kota daripada belanja pegawai.

Hal ini pulalah yang membuat kemajuan pembangunan dan kemasyarakatan di kota ini semakin terasa.

Dan berbagai keberhasilan ini telah mendapatkan pengakuan, baik dari masyarakat sendiri maupun dari pemerintah pusat.Hal ini dapat dilihat dari banyaknya prestasi yang diraih oleh kota Banjarbaru di berbagai bidang.

Selain pembangunan infrastruktur, untuk mewujudkan Banjarbaru sebagai kota yang mandiri dan terdepan dalam pelayanan, pemerintah kota Banjarbaru juga telah melakukan berbagai langkah best practices, seperti pembuatan jalan besar tanpa bayar yang juga dinobatkan sebagai salah satu dari Top 9 Inovasi Pelayanan Publik tahun 2014.

Keberhasilan kegiatan ini diharapkan dapat membawa dampak terhadap semakin meningkatnya animo masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan, karena masyarakat merasakan manfaat dan hasilnya secara langsung dengan selesainya pembangunan jalan tersebut. Selain itu, hal ini juga memungkinkan berkembangnya kawasan baru di kota Banjarbaru, yang diharapkan menjadi kawasan ekonomi baru sehingga pertumbuhan dan perkembangan pembangunan dan ekonomi di kota ini menjadi merata.

Langkah best practices lain yang dilakukan oleh pemerintah adalah mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di Banjarbaru. Karena pembangun yang cukup pesat tentu akan berbanding lurus dengan peningkatan volume sampah di kota ini. Karena itulah diperlukan penanganan lebih dari sekedar mengerahkan lebih banyak truk sampah dan petugas kebersihan untuk mengangkut sampah-sampah yang ada, tapi lebih kepada sosialisasi kepada masyarakat bagaimana cara mengurangi penggunaan sampah dan mengelolanya.

Untuk itulah melalui Badan Lingkungan Hidup dan SKPD terkait, pemerintah mengupayakan kerjasama dengan lembaga kemasyarakatan, para pengusaha dan pihak sekolah untuk mengembangkan bank sampah di masyarakat. Kegiatan yang pada awalnya merupakan bagian dari kegiatan pembentukan kader lingkungan Banjarbaru Go Green and Clean 2012 ini akhirnya berbuah manis dengan semakin banyaknya bank sampah yang berdiri di kota Banjarbaru. Hingga akhir Desember 2014 tercatat ada 55 bank sampah yang telah berdiri di Banjarbaru.

Jumlah ini masih terus bertambah seiring dengan banyaknya permintaan dari masyarakat. Setiap bank sampah yang ada dapat mengelola sampah sebanyak ± 5.353 kg/bulan dengan omset sebesar  ± Rp. 7.699.000,- per bulan. Hal ini tentu dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Karena itulah untuk memotivasi pengelola bank sampah di kota Banjarbaru pemerintah memberi reward melalui Bank Sampah Award untuk kategori bank sampah umum/masyarakat dan bank sampah sekolah.

Reward ini sekaligus merupakan apresiasi dari pemerintah terhadap masyarakat yang terus menjaga lingkungan secara berkelanjutan sehingga dapat mewujudkan Banjarbaru Bersih, Hijau, Sehat dan mendukung Program Adipura. Masih dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan, dinas pendidikan juga melakukan sebuah langkah best practices melalui Sekolahku BERHIAS (Bersih, hijau, asri dan sehat) dengan cara membuat kesepakatan dengan pihak sekolah, peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dikota Banjarbaru untuk menjaga kebersihan di lingkungan sekolah.

Mulai dari penyediaan air bersih, pembebasan drainase dari tumpukan sampah, penghijauan lingkungan sekolah, mengembangkan Usaha Kesehatan Sekolah hingga himbauan agar sekolah dapat menerapkan pengelolaan sampah mandiri dan menyediakan Bank Sampah.

Selain itu, tanggal 31 Januari sebagai Hari Siswa Menanam  di Banjarbaru. Penetapan Hari Siswa Menanam diharapkan dapat mebangkitkan kesadaran para siswa di seluruh jenjang pendidikan agar lebih peduli pada lingkungan.
Selanjutnya, sesuai dengan salah satu Visi Kota Banjarbaru yang terdapat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJP) 2006-2025 untuk menjadikan Kota Banjarbaru sebagai Kota Pendidikan, maka Pemerintah Kota Banjarbaru terus berusaha memenuhi hak setiap warganya mendapatkan layanan pendidikan yang layak dan berkualitas.

Secara akumulasi pada tahun 2010-2014, alokasi yang dianggarkan untuk belanja pendidikan kota Banjarbaru adalah sebesar 35,48% yang merupakan persentase perbandingan antara akumulasi realisasi belanja pendidikan dengan akumulasi realisasi belanja APBD kota Banjarbaru.
Saat ini APK Pendidikan di kota Banjarbaru terus mengalami peningkatan. Di tahun 2014 pencapaian APK SD/MI adalah 123,96% dan pencapaian APK SMP/MTS adalah 108,10%.

Sedangkan APM untuk SD/MI di tahun 2014 telah terealisasi sebesar 98,8% dan APM SMP/MTS sebesar 83,81%. Data ini jelas menunjukkan peningkatan bila dibandingkan dengan kondisi awal RPJMD tahun 2010.Untuk memenuhi hak setiap warga negara mendapatkan layanan pendidikan yang layak dan berkualitas, pemerintah juga selaku melakukan upaya secara berkesinambungan yang meliputi alur Masukan-Proses-Hasil-Dampak (Input-Process-Output-Outcome).

Jika pada alur Input telah dilaksanakan program Penerimaan  Peserta Didik Baru Terpadu Online  (PPDB TO),  maka tahapan selanjutnya yang jauh lebih penting adalah pada upaya perbaikan secara terus menerus pada tahapan proses belajar mengajar di sekolah.

Pemerintah Kota Banjarbaru berupaya mewujudkan sekolah sebagai sebuah bentuk dari komunitas kehidupan yang tidak hanya mementingkan aspek intelektual saja, namun juga mengintegrasikan pembangunan aspek lain seperti pembangunan karakter dan moral anak didik. Perlu disadari, setiap tahun permasalahan dalam proses pembangunan pasti akan selalu ada. Dan tahun ini yang menjadi isu strategis adalah permasalahan kemacetan, pemeliharaan infrastruktur, persampahan, bencana alam, tata ruang, pertanahan dan kesempatan kerja.


Untuk itulah, pembangunan tahun ini  diprioritaskan pada peningkatan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan; Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah; Penanggulangan Kemiskinan dan Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja; Peningkatan Infrastruktur Penanggulangan Banjir dan Peningkatan Pengawasan Ruang; Penanganan Bencana dan Pengendalian Kualitas Lingkungan Hidup; Peningkatan Profesionalisme Aparatur dan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan

Karena itulah untuk mengatasi segala permasalahan pembangunan yang ada, tidak hanya untuk tahun ini tetapi juga untuk tahun-tahun mendatang, pemerintah mencoba menyelesaikannya melalui pendidikan. Hal ini berdasarkan pemikiran karena hanya melalui pendidikan yang baiklah kita mampu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.

Selain itu pendidikan juga merupakan sumber investasi sumber daya manusia yang memberi banyak manfaat, antara lain diperolehnya kondisi kerja yang lebih baik, efisiensi produksi, peningkatan kesejahteraan dan tambahan pendapatan seseorang apabila mampu menyelesaikan tingkat pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan lulusan pendidikan di bawahnya.

Namun, pembangunan tidak akan bisa tumbuh dengan baik walaupun peningkatan mutu pendidikan atau mutu sumber daya manusia dilakukan. Perlu ada program yang jelas tentang peningkatan mutu pendidikan dan program ekonomi.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015