Batola, (AntaranewsKalsel) - Harga gabah kering padi unggul jenis Siam Karangdukuh Kuning yang ditanam petani di daerah Anjir, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, maupun Anjir Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, melambung.


Seorang petani di daerah Anjir Kapuas, Kalteng, Ardiansyah, Minggu mengatakan, gabah kering jenis Siam Karangdukuh Kuning yang dibudidayakannya selama ini kini harganya terus naik, saat ini sudah mencapai Rp97 ribu per belek (20 liter).

Sebagaimana diketahui, jual beli beras atau gabah kering padi di daerah perbatasan Kalsel dan Kalteng itu menggunakan sistem liter bukan kilogram.

"Sepekan lalu harga gabah kering padi kita Rp95 ribu per beleknya, minggu ini naik Rp2 ribu lagi," beber warga yang tinggal di Desa Handil Mantat, Kecamatan Anjir Sarapat, Kapuas, Kalteng itu.

Diungkapkan dia, harga gabah kering padi unggul khas beras kalimantan ini terus beranjak naik dalam tiga bulan trakhir ini, di mana sekarang musim tanam.

"Tahun lalu gabah kering padi kita paling tinggi harganya sekitar Rp70 ribu perbeleknya," ujarnya.

Biasanya, kata Ardiansyah, para petani melakukan stok gabah kering padi hingga dijual kemudian pada musim tanam sebagaimana sekarang ini.

"Umur padi yang di tanam baik di daerah Anjir Kapuas maupun Anjir Batola rata-rata sekitar dua bulan ini," bebernya.

Menurut dia, petani di daerahnya saat ini sedang melakukan pemupukan, dan diharapkan padi yang ditanam bisa kembali berhasil dipanen sebagaimana tahun lalu.

Sejauh ini, ujar dia, tanaman padi yang ditanamnya cukup tumbuh subur, hingga harapan berhasil panen besar kembali di musim panen nanti bisa terwujud.

"Warga di sini hampir semuanya berprofisi petani, jadi harapan berhasil panen besar pastinya sangat kita inginkan," ujarnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015