Pelaihari, (Antaranews Kalsel) - Berdasarkan data Badan Pemberdayaan perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, angka kekerasan terhadap anak,dan kekerasan dalam rumah tangga meningkat di tahun 2015, kata Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Tanah Laut, Nelly Ariani, Selasa (14/4).


"Jika kita bandingkan data tahun 2014 dengan data tahun 2015, terlihat jelas meningkatnya angka kekerasan terhadap anak, pencabulan maupun tindak kekerasan dalam rumah tangga," ujar Nelly Ariani, di Pelaihari.

Menurutnya, pada tahun 2014 jumlah tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan tercatat 35 kasus, rinciannya 25 kasus tindak kekerasan terhadap anak dan 10 kasus lagi tindak kekerasan dalam rumah tangga.

"Sedangkan tahun 2015 hingga awal April, tercatat tindak kekerasan terhadap anak itu berupa penganiayaan, pencabulan, pemerkosaan dan kekerasan dalam rumah tangga sebanyak 20 kasus," ungkapnya.

Dari jumlah itu, sebut dia, 10 kasus tindak kekerasan dalam rumah tangga korbannya dimana korbannya kaum perempuan, dan sisanya empat kasus pelecehan seksual terhadap anak dan enam kasus lagi tindak kekerasan terhadap anak.

"Baik tidak kekerasan terhadap anak maupun terhadap perempuan dalam rumah tangga, kasusnya lebih banyak ditemukan di Kota Pelaihari," terangnya.

Dominasi kejadian tindak kekerasaran terhadap anak maupun perempuan di Kota Pelaihari, jelas dia, hal itu dimungkinkan karena di daerah perkotaan lebih banyak pengaruh pergaulan.

"Seperti tindak pelecehan seksual maupun pemerkosaan pada anak, salah satu akibat karena menonton film, dan pergaulan tanpa difilter dengan baik oleh pelaku," tegasnya.

Ia berharap, peran orangtua dan tokoh-tokoh agama untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda, terutama sekali dalam pergaulan maupun hal-hal lainnya.

"Kita tidak ingin generasi penerus bangsa berbuat tidak sesuai dengan norma-norma pergaulan, peran orangtua sangat diharapkan mendidik anaknya baik di rumah maupun di sekolah." tandasnya.

Pewarta: arianto

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015