Progam vaksinasi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) terlihat malah menimbulkan kerumunan yang berlangsung beberapa hari di Gedung Murakata Barabai, Kamis (17/6).
Jadwal vaksinasi untuk umum dan para guru baik dari Kemenag maupun Disdik tersebut seakan tidak diatur dan memicu kerumunan walaupun masih menggunakan masker namun banyak yang tidak menjaga jarak waktu antre.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes HST, Salahuddin saat dikonfirmasi menyatakan tak menampik adanya kerumunan itu.
Ia menyebutkan, telah berkoordinasi dengan jajaran TNI-POLRI untuk menjaga keamanannya sekaligus mengatur jarak guru yang akan divaksin.
Namun fakta di lapangan, kerumunan tersebut tidak dapat terhindarkan karena antusiasnya para guru untuk mendapatkan vaksin.
"Sebenarnya jadwal vaksinasi hari ini diikuti sebanyak 800 orang dari para guru dua instansi, yaitu Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama," katanya.
Salahuddin mengatakan ada yang divaksin dosis pertama dan ada juga yang diberikan jadwal dosis kedua.
Terpisah, anggota DPRD HST, Yajid Fahmi menyayangkan kerumunan yang terjadi pada program vaksinasi.
Diterangkannya, Dinkes HST sebagai penyelenggara program ini bisa mengantisipasi kerumunan.
"Harusnya Dinkes bisa menjadi contoh. Bisa menjalankan program vaksinasi tanpa adanya kerumunan," tegasnya.
Kabid GTK dan Kebudayaan Dinas Pendidikan HST Muhammad Arsyad saat dikonfirmasi mengatakan, untuk persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) memang para guru PNS maupun non PNS dari tingkat TK, SD hingga SMP diwajibkan melakukan vaksin.
"Batas akhir vaksin untuk guru adalah pada hari Selasa (22/6), jadi semuanya harus divaksin untuk persyaratan dilakukannya PTM di setiap sekolah," katanya.
Kapolres HST AKBP Danang Widaryanto melalui Ps Paur Subag Humas Muhammad Husaini mengatakan, pihaknya senantiasa melakukan pengamanan di tempat vaksin dan mengimbau warga agar tidak berkerumun.
"Petugas malah senantiasa memberikan himbauan agar menjaga jarak, agar para guru meningkatkan kesadaran jangan sampai acara vaksinasi ini menimbulkan cluster baru penyebaran COVID-19, namun terkadang mereka mengabaikan. Nantinya kami akan melakukan tindakan tegas jika kegiatan masih berkerumun," tuntasnya.
Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka di HST akan dimulai simulasinya 21 Juni
Baca juga: DPRD HST: Pembangunan jembatan daerah rawan banjir harus menjadi prioritas Pemkab
Baca juga: Kasat Lantas dan Reskrim Polres HST dipindah ke Polda serta Kapolsek Hantakan juga diganti
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Jadwal vaksinasi untuk umum dan para guru baik dari Kemenag maupun Disdik tersebut seakan tidak diatur dan memicu kerumunan walaupun masih menggunakan masker namun banyak yang tidak menjaga jarak waktu antre.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes HST, Salahuddin saat dikonfirmasi menyatakan tak menampik adanya kerumunan itu.
Ia menyebutkan, telah berkoordinasi dengan jajaran TNI-POLRI untuk menjaga keamanannya sekaligus mengatur jarak guru yang akan divaksin.
Namun fakta di lapangan, kerumunan tersebut tidak dapat terhindarkan karena antusiasnya para guru untuk mendapatkan vaksin.
"Sebenarnya jadwal vaksinasi hari ini diikuti sebanyak 800 orang dari para guru dua instansi, yaitu Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama," katanya.
Salahuddin mengatakan ada yang divaksin dosis pertama dan ada juga yang diberikan jadwal dosis kedua.
Terpisah, anggota DPRD HST, Yajid Fahmi menyayangkan kerumunan yang terjadi pada program vaksinasi.
Diterangkannya, Dinkes HST sebagai penyelenggara program ini bisa mengantisipasi kerumunan.
"Harusnya Dinkes bisa menjadi contoh. Bisa menjalankan program vaksinasi tanpa adanya kerumunan," tegasnya.
Kabid GTK dan Kebudayaan Dinas Pendidikan HST Muhammad Arsyad saat dikonfirmasi mengatakan, untuk persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) memang para guru PNS maupun non PNS dari tingkat TK, SD hingga SMP diwajibkan melakukan vaksin.
"Batas akhir vaksin untuk guru adalah pada hari Selasa (22/6), jadi semuanya harus divaksin untuk persyaratan dilakukannya PTM di setiap sekolah," katanya.
Kapolres HST AKBP Danang Widaryanto melalui Ps Paur Subag Humas Muhammad Husaini mengatakan, pihaknya senantiasa melakukan pengamanan di tempat vaksin dan mengimbau warga agar tidak berkerumun.
"Petugas malah senantiasa memberikan himbauan agar menjaga jarak, agar para guru meningkatkan kesadaran jangan sampai acara vaksinasi ini menimbulkan cluster baru penyebaran COVID-19, namun terkadang mereka mengabaikan. Nantinya kami akan melakukan tindakan tegas jika kegiatan masih berkerumun," tuntasnya.
Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka di HST akan dimulai simulasinya 21 Juni
Baca juga: DPRD HST: Pembangunan jembatan daerah rawan banjir harus menjadi prioritas Pemkab
Baca juga: Kasat Lantas dan Reskrim Polres HST dipindah ke Polda serta Kapolsek Hantakan juga diganti
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021